Pendidikan sebagai benteng pertama dengan adanya perubahan pun tidak jauh dari kata masalah. Kini guru justru tidak lagi mendidik, lebih kepada menggugurkan kewajiban mengajar. Banyak perihal adab dan akhlak yang sangat jauh dari kata cukup bagi peserta didik. Era digital era media sosial berdampak menghalalkan integritas sebagai pendidik demi sebuah konten dan ketenaran semata. Salah satu tokoh Islam pada abad 12 M, Az-Zarnuji melalui Kitabnya Ta’limul Muta’allim yang mana didalamnya sarat dengan akhlak atau nilai-nilai etik dan estetik dalam proses pembelajaran. Kitab ini telah dijadikan referensi bagi santri di sebagian besar pondok pesantren di nusantara. Adapun nilai akhlak tersebut tampak pada pemikiran Az-Zarnuji tentang relasi dan interaksi guru dengan murid, murid dengan murid, bahkan murid dengan lingkungan sekitar. Pemikiran Az-Zarnuji seharusnya dapat dimaksimalkan dan diterapkan di era pendidikan kekinian, karena melalui kitabnya tersebut sangat berhasil membentuk akhlak dan adab para santri pada gurunya di pesantren. Tidak akan berani para santri untuk menunjukkan perangai yang dapat dikatakan berani pada gurunya. Oleh karenanya pendidikan di pesantren lebih mengedepankan adab daripada menuntut ilmu. Pada penulisan kali ini akan mengkaji teori pendidikan akhlak Az-Zarnuji dan eksistensinya pada era digital.
Copyrights © 2019