Jurnal GEOSAPTA
Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019

STUDI KARAKTERISTIK MINERAL PIRIT PADA BATUBARA BERDASARKAN HASIL ANALISIS MIKROSKOPI, PROKSIMAT, SULFUR TOTAL, DAN X-RAY DIFRACTION

Sri Widodo (Departemen Teknik Pertambangan, Universitas Hasanuddin)
Sufriadin Sufriadin (Departemen Teknik Pertambangan, Universitas Hasanuddin)
Ansyariah Ansyariah (Departemen Teknik Pertambangan, Universitas Muslim Indonesia)
Agus Ardianto Budiman (Departemen Teknik Pertambangan, Universitas Muslim Indonesia)
Nur Asmiani (Departemen Teknik Pertambangan, Universitas Muslim Indonesia)
Nurlia Jafar (Departemen Teknik Pertambangan, Universitas Muslim Indonesia)
Muh. Firman Babay (Departemen Teknik Pertambangan, Universitas Muslim Indonesia)



Article Info

Publish Date
31 Jul 2019

Abstract

Mineral pirit merupakan salah satu mineral sulfida yang sangat sering dijumpai di dalam batubara. Kehadiran mineral pirit sangat berpotensi menimbulkan masalah pada kegiatan penambangan dan pemanfaatan batubara. Terkhusus pada kegiatan penambangan, mineral pirit berpotensi menimbulkan air asam tambang (acid mine drainage) dan pada pemanfaatannya menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Permasalahan tersebut melatarbelakangi penulis untuk melakukan kegiatan penelitian dan analisis terhadap karakteristik mineral pirit yang terkandung pada batubara di Desa Massenrengpulu, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis mikroskopi (petrografi), ultimat (total sulfur) dan X-Ray Diffraction. Hasil analisis mikroskopi menunjukkan bahwa mineral pirit pada batubara di bawah mikroskop terlihat dalam keadaan bebas (tidak terikat) dan tidak terinklusi oleh mineral lain. Kenampakan di bawah mikroskop juga memperlihatkan adanya mineral kuarsa yang diinklusi oleh mineral karbonat. Kenampakan mineral pirit (FeS2) (iron sulfide) memperlihatkan warna krem pucat, isotropik, relief tinggi, berbutir halus, tersebar tidak merata pada massa maseral. Hasil pengamatan mikroskop menunjukkan bahwa bentuk mineral pirit yang dominan adalah bentuk pirit framboidal yang terdiri dari kristal oktahedral, ukuran halus dan speroidal. Hasil analisis XRD memperlihatkan mineral pirit terdeteksi dalam difaktogram pada semua conto batubara ML-1, ML-2A, ML-3, ML-4 dan ML-F. Pada sampel ML-1 terlihat peak tertinggi dengan sudut 2θ 33.26o dan  intensitas 2.6195Å. Pada Conto ML-1 juga terlihat di sudut 2θ 57.982o dengan intensitas 1.5893Å dan peak pirit masih sangat mendominasi dan mempunyai sistem kristal isometrik. Hasil analisis ultimat (total sulfur) conto batubara yang diteliti memiliki kandungan sulfur minimum 1,54% (sampel ML-F) dan  maksimum 11,86% (sampel ML-1). Rata-rata kandungan sulfur total pada sampel batubara di daerah penelitian memperlihatkan nilai rata-rata sebesar 5,18%. Hal ini menunjukkan bahwa batubara yang dianalisis dikatagorikan sebagai batubara dengan kandungan sulfur yang tinggi. Mineral pirit merupakan mineral sulfida yang paling umum dijumpai pada batubara dan memberikan kontribusi yang besar terhadap kandungan sulfur pada batubara. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, karakteristik pirit pada batubara yang terdapat di daerah penelitian berpotensi memicu terbentuknya air asam tambang dan dapat menimbulkan masalah dalam pemanfaatannya.Kata Kunci: batubara, mineral pirit, total sulfur, mikroskopi, XRD, air asam tambang.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

geosapta

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences Energy Engineering Environmental Science

Description

Jurnal Geosapta- Geosapta is a scientific period journal which is published in every January and July every year, contains scientific articles on Geosciences for Mining Applications from Exploration & Geology, Geomechanics, Coal and Mineral Processing, Management and Mineral-Coal Economic, and ...