Agus Ardianto Budiman
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Makassar

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENENTUAN KUALITAS BATUBARA PADA KABUPATEN ENREKANG BERDASARKAN ANALISIS PROKSIMAT DAN ULTIMAT Agus Ardianto Budiman; Anshariah Anshariah
Jurnal Geomine Vol 5, No 2 (2017): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.888 KB) | DOI: 10.33536/jg.v5i2.126

Abstract

Batubara menjadi salah satu dari potensi bahan galian di Kabupaten Enrekang. Untuk dapat ditindaklanjuti sebagai potensi dalam pemanfaatan dan pengolahannya, senantiasa diperlukan informasi tentang kualitas batubara yang terdapat di daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas batubara berdasarkan analisis proksimat dan ultimat. Pengambilan conto batubara dilakukan pada dua lokasi singkapan lapisan batuabara. Pada Stasiun Enre 1, dijumpai lapisan batubara dengan kedudukan N 96o E/15o dan ketebalan 70 cm, dengan hasil rata-rata nilai Moisture in air dried 2,33 %, Ash 37, 13 %, Volatile matter 20,47 %, Fixd carbon 40,05 %, total sulfhur 5, 48 %, Carbon 47, 45 %, Hidrogen 3, 52 %, Nitrogen 0,79 %, Oxigen 5, 61 %. Pada Stasiun Enre 2, dijumpai lapisan batubara dengan kedudukan N 120o E/33o dan ketebalan 80 cm, dan hasil analisis proksimat dan ultimate didapatkan hasil rata-rata nilai Moisture in air dried 10,18 %, Ash 4,41 %, Volatile matter 24,76 %, Fixd carbon 60,64 %, total sulfhur 0,54 %, Carbon 66,28 %, Hidrogen 3, 71%, Nitrogen 1,29 %, Oxigen 23,75 %. Dapat disimpulkan bahwa batubara Enre 1 termasuk dalam very low grade coal, sedangkan batubara Enre 2 termasuk dalam high grade coal. Perbedaan interpretasikan disebabkan oleh kondisi gambut pada kondisi lingkungan pengendapan topogeneus mires dengan kondisi air payau atau laut pada batubara Enre 1, sedangkan batubara Enre 2 dengan kondisi air tawar (flood basin) 
ESTIMASI SUMBERDAYA BATUBARA DENGAN METODE CIRCULAR USGS PADA PT. TUAH GLOBE MINING KALIMANTAN TENGAH Ricky Dwi Akhsanul; Agus Ardianto Budiman; Sri Widodo
Jurnal Geomine Vol 6, No 1 (2018): Edisi April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.554 KB) | DOI: 10.33536/jg.v6i1.179

Abstract

Estimasi sumberdaya Batubara berperan penting dalam penaksiran nilai sumberdaya bahan galian tersebut, sehingga pemilihan metode estimasi harus sesuai dengan karakteristik geologi keterdapatannya, karena dapat menentukan tingkat keyakinan geologi endapan bahan galian tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tonase batubara berdasarkan tingkat kepercayaan geologi ke dalam kategori Tertunjuk dan Terukur menggunakan metodeCircular USGS. Data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data pemboran sebanyak 20 titik bor, data geologi regional daerah penelitian dan data koordinat izin usaha pertambangan (IUP). Data hasil pemboran yang telah didapatkan kemudian diolah menggunakan rumus perhitungan Volume dan Tonase Batubara, yaitu dengan mengkalikan tebal rata-rata setiap Seam Batubara dengan luas terkoreksi sumberdaya Batubara, untuk sumberdaya Tertunjuk diperoleh hasil 6.381.949 m2, sedangkan untuk sumberdaya Terukur diperoleh hasil 3.467.224 m2, kemudian dikalikan dengan Densitas Batubara yaitu 1,3 ton/m3. Estimasi sumberdaya terukur dengan radius 0-400 m diperoleh Tonase sebesar 22.125.892 ton, sedangkan untuk sumberdaya tertunjuk dengan radius 0-1.200 m diperoleh Tonase sebesar 54.093.401 ton.
EVALUASI WAKTU DUMPING DAN MANUVER KE PRIMARY CRUSHER PADA TAMBANG EMAS BATU HIJAU, PROV. NUSA TENGGARA BARAT Roby Mardiyan Safitra; Sri Widodo; Agus Ardianto Budiman
Jurnal Geomine Vol 5, No 3 (2017): Edisi Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.528 KB) | DOI: 10.33536/jg.v5i3.139

Abstract

Waktu dumping dan manuver merupakan bagian terpenting dari cycle time jika waktu dumping dan manuver besar maka cycle time juga akan besar artinya produksi akan berkurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi data dumping dan manuver ke primary chusher. Metode penelitian yang digunakan yakni dengan mengevaluasi data historycal selama tahun 2016 untuk mengetahui sejauh mana plan sudah tercapai kemudian dilakukan pengambilan data terbaru di lapangan kuantitatif dan kualitatif untuk pemecahan masalah bagi perusahaan. Data yang dibutuhkan adalah data waktu dumping dan manuver (queue time, backing time dan tipping time) serta event yang biasa terjadi. Dari hasil penelitian total waktu selama tahun 2016 adalah 3,07 menit diatas plan 1,45 menit. Total ada 11.809 kali haul truck dumping dengan plan dumping dan manuver yang tercapai sebesar 10,54%, lose time 69,76 % dan high lose time sebesar 19,71%. Komponen berpengaruh yakni backing dengan frekwensi 168 dan rata-rata 1,45 menit, tipping frekwensi 149 dan rata-rata 1,19 menit dan queue frekwensi 1 dan rata-rata 0,4 menit. Data terbaru yang biasa terjadi di lapangan menghasilkan rata-rata 2,48 menit, total ada 228 kali event yang mempengaruhi keseluruhan waktu dumping dan manuver. Rekomendasi plan baru bagi perusahaan dari data terbaru di lapangan menghasilkan waktu secara normal berada di 1,78 menit. Plan bisa dipercepat menjadi 1,58 menit berdasarkan jumlah record truck terbanyak atau menjadi 1,45 menit sesuai plan dengan meminimalisir event-event yang menyebabkan waktu dumping dan manuver menjadi besar. 
ANALISIS PROKSIMAT, SULFUR, DAN NILAI KALOR DALAM PENENTUAN KUALITAS BATUBARA DI DESA PATTAPPA KECAMATAN PUJANANTING KABUPATEN BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN Erwin Malaidji Erwin Malaidji; Anshariah Anshariah; Agus Ardianto Budiman Agus Ardianto Budiman
Jurnal Geomine Vol 6, No 3 (2018): Edisi Desember 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.026 KB) | DOI: 10.33536/jg.v6i3.244

Abstract

Salah satu parameter utama yang menentukan suatu kegiatan pengolahan dan pemanfaatan bahan galian batubara adalah kualitas batubara. Di Daerah penelitian terdapat singkapan batubara yang perlu dilakukan analisis proksimat, sulfur dan nilai kalor untuk menentukan kualitas batubara menurut Classification of in Seam Coal (UN-ECE 1998) dan Polish Geological Institute (PGI). Sampling dilakukan pada Lapisan batubara dengan kedudukan N 255°E/5° (tebal 83 cm) menggunakan metode channel sampling. Hasil analisis di laboratorium yaitu analisis proksimat dengan nilai rata-rata untuk moisture in air dried 7,98 %, ash content 16,95 %, volatile matter 45,63 % dan fixed carbon 29,49 % dalam basis air dried basis (adb). Selain itu, untuk hasil rata-rata kandungan sulfur dan nilai kalor adalah masing-masing 0,56% dan 4460,89 kkal/gram dalam basis air dried basis (adb). Basis adb pada ash content dikonversi ke dalam basis db, yaitu 18,42 % (db). Nilai kalor dikonversi ke dalam basis daf, yaitu 24,8 Mj/kg (daf). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa batubara yang tersingkap di daerah penelitian termasuk dalam medium grade coal berdasarkan ash content (% db) dan rank batubara tersebut termasuk dalam subbituminous rank (low rank) berdasarkan nilai kalor menurut Classification of In Seam Coal (UN-ECE 1998). Selain itu, berdasarkan kandungan sulfur yang rendah ( 1%) menunjukkan bahwa batubara termasuk dalam steam coal menurut Polish Geological Institute (PGI).
Analisis Mineralogi Dan Kualitas Batubara Desa Kadingeh, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan Muhammad Fuad Avicenna; Sufriadin Sufriadin; Agus Ardianto Budiman; Sri Widodo
Jurnal Geomine Vol 7, No 2 (2019): Edisi Agustus 2019
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.361 KB) | DOI: 10.33536/jg.v7i2.411

Abstract

Batubara Kadingeh di Kecematan Baraka, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan secara geografis terletak pada titik koordinat: 03o28’31” Lintang Selatan dan 119o52’41” Bujur Timur dan termasuk dalam kategori rank batubara Subbituminous. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa hasil analisis yang telah dilakukan. Analisis mikroskopis menunjukkan bahwa terdapat dua mineral yang dominan seperti clay dan pirit. Sedangkan hasil analisis X-ray diffraction (XRD) batubara Desa Kadingeh menunjukkan kandungan mineral-mineral seperti kuarsa, goethit, illit dan pirit. Hasil analisis kualitas batubara menunjukkan bahwa kandungan inherent moisture berkisar dari 9,75%-11,17%, kandungan abu berkisar dari 3,54%-8,42%, volatile matter berkisar dari 25,26%-27,32%, fixed carbon berkisar dari 53,09%-61,45%, total sulfur berkisar dari 0,15%-0,21%, dan nilai kalori berkisar dari 5366,06 kcal/kg-6164,59% kcal/kg. Berdasarkan klasifikasi batubara menurut ASTM (1981), batubara Desa Kadingeh yang paling ekonomis digunakan pada industri yaitu SE-IIC dan SE-IIB tergolong batubara jenis Subbituminous A, sedangkan SE-IIA tergolong batubara Subbituminous B.
ANALISIS POWDER FACTOR DAN FRAGMENTASI HASIL LEDAKAN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN KUZ-RAM PADA TAMBANG BATUBARA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Agus Ardianto Budiman
Jurnal Geomine Vol 4, No 2 (2016): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.979 KB) | DOI: 10.33536/jg.v4i2.52

Abstract

Nilai powder factor dan fragmentasi batuan hasil ledakan merupakan indikasi penting dalam menilai keberhasilan dari kegiatan peledakan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai powder factor dan hasil fragmentasi ledakan pada tambang batubara. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan perhitungan Kuz-Ram. Data-data yang dibutuhkan antara lain, data geometri pengeboran, geometri peledakan, fragmentasi dan digging time. Hasil penelitian menunjukkan, diperoleh nilai powder factor pada lokasi penelitian yaitu 0,20m³/ton untuk material sandy clay stone, sedangkan untuk material sand stone diperoleh nilai powder factor yaitu 0,24m³/ton. Untuk hasil digging time yang didapatkan yaitu 9,79 - 10,04detik. Kemudian untuk ukuran fragmentasi 60cm yang dihasilkan kurang dari 10% dari total keseluruhan fragmen yang ada. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, dengan standar perhitungan Kuz-Ram yang 10%, didapatkan fragmentasi hasil ledakan dalam kategori baik, sedangkan untuk standar digging time berdsarkan standar 11detik, sudah dianggap optimal.
ANALISIS DAMPAK POSITIF INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN MASYARAKAT Samsul Samsul; Agus Ardianto Budiman; Anshariah Anshariah
Jurnal Geomine Vol 6, No 2 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.354 KB) | DOI: 10.33536/jg.v6i2.209

Abstract

Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan nasional dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang telah membawa perubahan terhadap kehidupan masyarakat. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui dampak positif industri semen terhadap lingkungan masyarakat. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang meliputi koordinat lokasi dan kuesioner serta data sekunder yang berupa data pemanfaatan tenaga kerja dan Company Social Responsibility (CSR). Semua data dari hasil kuesioner atau wawancara dikumpulkan dan diolah dengan diuraikan dalam bentuk tabel untuk dapat dibagi kelompok umur, pendidikan, dan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa industri mempunyai dampak positif bagi masyarakat. Dari pernyataan 41 pernyataan masyarakat atau atau 100% orang yang dijadikan responden mengatakan bahwa masyarakat merasakan dampak positif industri serta pembangunan infrastruktur seperti pembangunan masjid, sarana kesehatan, sarana olahraga serta serta sarana jalan. Serta pemanfaatan tenaga kerja lokal yang berkisar 581 dari pangkep, 777 dari daerah lain atau kota di Sulawesi Selatan dan 274 dari luar Sulawesi Selatan dari 1.623 karyawan industri.
STUDI KARAKTERISTIK MINERAL PIRIT PADA BATUBARA BERDASARKAN HASIL ANALISIS MIKROSKOPI, PROKSIMAT, SULFUR TOTAL, DAN X-RAY DIFRACTION Sri Widodo; Sufriadin Sufriadin; Ansyariah Ansyariah; Agus Ardianto Budiman; Nur Asmiani; Nurlia Jafar; Muh. Firman Babay
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.068 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i2.6224

Abstract

Mineral pirit merupakan salah satu mineral sulfida yang sangat sering dijumpai di dalam batubara. Kehadiran mineral pirit sangat berpotensi menimbulkan masalah pada kegiatan penambangan dan pemanfaatan batubara. Terkhusus pada kegiatan penambangan, mineral pirit berpotensi menimbulkan air asam tambang (acid mine drainage) dan pada pemanfaatannya menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Permasalahan tersebut melatarbelakangi penulis untuk melakukan kegiatan penelitian dan analisis terhadap karakteristik mineral pirit yang terkandung pada batubara di Desa Massenrengpulu, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis mikroskopi (petrografi), ultimat (total sulfur) dan X-Ray Diffraction. Hasil analisis mikroskopi menunjukkan bahwa mineral pirit pada batubara di bawah mikroskop terlihat dalam keadaan bebas (tidak terikat) dan tidak terinklusi oleh mineral lain. Kenampakan di bawah mikroskop juga memperlihatkan adanya mineral kuarsa yang diinklusi oleh mineral karbonat. Kenampakan mineral pirit (FeS2) (iron sulfide) memperlihatkan warna krem pucat, isotropik, relief tinggi, berbutir halus, tersebar tidak merata pada massa maseral. Hasil pengamatan mikroskop menunjukkan bahwa bentuk mineral pirit yang dominan adalah bentuk pirit framboidal yang terdiri dari kristal oktahedral, ukuran halus dan speroidal. Hasil analisis XRD memperlihatkan mineral pirit terdeteksi dalam difaktogram pada semua conto batubara ML-1, ML-2A, ML-3, ML-4 dan ML-F. Pada sampel ML-1 terlihat peak tertinggi dengan sudut 2θ 33.26o dan  intensitas 2.6195Å. Pada Conto ML-1 juga terlihat di sudut 2θ 57.982o dengan intensitas 1.5893Å dan peak pirit masih sangat mendominasi dan mempunyai sistem kristal isometrik. Hasil analisis ultimat (total sulfur) conto batubara yang diteliti memiliki kandungan sulfur minimum 1,54% (sampel ML-F) dan  maksimum 11,86% (sampel ML-1). Rata-rata kandungan sulfur total pada sampel batubara di daerah penelitian memperlihatkan nilai rata-rata sebesar 5,18%. Hal ini menunjukkan bahwa batubara yang dianalisis dikatagorikan sebagai batubara dengan kandungan sulfur yang tinggi. Mineral pirit merupakan mineral sulfida yang paling umum dijumpai pada batubara dan memberikan kontribusi yang besar terhadap kandungan sulfur pada batubara. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, karakteristik pirit pada batubara yang terdapat di daerah penelitian berpotensi memicu terbentuknya air asam tambang dan dapat menimbulkan masalah dalam pemanfaatannya.Kata Kunci: batubara, mineral pirit, total sulfur, mikroskopi, XRD, air asam tambang.
Karakterisasi Batubara Formasi Walanae Daerah Kaloling Kabupaten Sinjai Propinsi Sulawesi Selatan Anshariah Anshariah; Emi Prasetyawati Umar; Agus Ardianto Budiman; Hasbi Bakri; Alam Budiman Thamsi; Nurliah Jafar; Alfian Nawir; Andi Fadli Heriansyah; Muhamad Hardin Wakila; F Firdaus; Harwan Harwan
Jurnal Geomine Vol 10, No 3 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v10i3.1250

Abstract

Coal is a unique sedimentary rock, both in the process of formation and rock characteristics which are strongly influenced by the conditions of the depositional environment. Different depositional environments, the characteristics of the coal are different. The research method used in this research in the field is in the form of direct sampling in the field using the channel sampling ply by ply method, namely sampling by making channels on coal outcrops and taking samples that represent the lower, middle and upper layers of the coal seam to determine the average characteristics. The sample is then prepared to get a certain size and can be representative of the field sample. The prepared samples were then subjected to a proximate test to determine the moisture content, ash content, volatile matter and fixed carbon. Laboratory tests are carried out in the Lab. Analysis and Processing Hasanuddin University Makassar. The results of the proximate analysis  carried out show the coal characteristics of the Walanae Formation in the Kaloling Region which has a moisture content value that decreases from bottom to top with an average of 7.49%; coal ash content increased from bottom to top with an average value of 47.63% ash content; the value of volatile matter decreased from bottom to top with an average of 26.56% of volatile matter; and the value of fixed carbon which increases with increasing depth with an average value of 18.29%.
Block Model of Laterite Nickel Reserve in the Sorowako Village Research Area, South Sulawesi Province Yunita Nurjayanty; Djamaluddin Djamaluddin; Agus Ardianto Budiman
Journal of Geology and Exploration Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Geology and Exploration, June 2022
Publisher : CV Insight Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.667 KB) | DOI: 10.58227/jge.v1i1.5

Abstract

The manufacture of laterite nickel deposit model blocks is one of the stages after exploration activities are carried out in an area that shows potential resources that are feasible to be exploited. The purpose of this study was to determine the tonnage value of an estimated resource of saprolite and limonite ore deposits in the drilling area. The research method is the implementation of fieldwork, which includes a survey of the area to be drilled, tools and materials used in drilling production, and determining the stages in making model blocks. The data used in this study are data from analysis of nickel content, data on the total depth of drill points, lithology data of laterite nickel profiles, and data on coordinates and elevation of drill points. In research conducted in the concession area of ​​the research area with a number of drill points of as many as 275 points and a drill spacing of 25 meters and 50 meters, the number of resources that have been calculated in the form of a 3D block model and a cross-sectional vertical correlation where in the limonite layer the volume value is obtained. of 757,031 m3 with an average Ni content: 0.84%, while the saprolite layer obtained a volume value of 210,781 m3 with an average Ni content: 1.80%. The conclusion obtained is that the tonnage value for the limonite layer is 1,211,250 tons, and for the saprolite layer the tonnage value is 400,484 tons.