Cekungan Akimeugah memiliki potensi hidrokarbon dengan adanya beberapa rembesan minyak dan gas bumi disekitar daerah penelitian. Hal ini mengindikasikan adanya sistem minyak dan gas bumi yang bekerja pada daerah tersebut. Serpih Piniya merupakan salah satu formasi yang berpotensi menjadi batuan induk sekaligus batuan reservoar yang baik. Batuan induk yang mengandung hidrokarbon ditentukan oleh kuantitas material organik (Total Organic Carbon). Untuk itu, perlu diketahui kuantitas material organik (TOC) serta penyebaran dari Serpih Piniya.Serpih Piniya disusun oleh litologi dominan serpih dengan sisipan batulanau dan batupasir. Formasi ini diendapkan pada lingkungan laut dangkal (shallow marine) dengan asosiasi fasies offshore transition hingga offshore. Jumlah kuantitas material organik (TOC) dari data sampel sebesar 0.552 wt% termasuk ke dalam kategori batuan induk yang bersifat cukup (fair). Tipe kerogen Serpih Piniya adalah tipe II – III yang dapat menghasilkan hidrokarbon minyak dan gas. Litofasies serpih yang dapat menghasilkan hidrokarbon adalah organic shale. Interval organic shale terdapat pada sumur AK-6 sebanyak 46 zona dan sumur AK-9 sebanyak 34 zona. Perhitungan TOC Passey menghasilkan nilai TOC rata-rata sebesar 0.527 wt% menandakan Serpih Piniya berada pada kategori batuan induk yang bersifat cukup.Penyebaran nilai TOC menggunakan seismik inversi untuk mengetahui model geologi bawah permukaan. Penyebaran nilai TOC tinggi ditandai dengan nilai impedansi akustik yang rendah, area tersebut terletak pada bagian rendahan daerah penelitian. Area sweet spot secara umum berada disekitar sumur AK-2, area tersebut memiliki nilai TOC berkisar 0.552 wt% dengan ketebalan Serpih Piniya kurang lebih sebesar 1200 m.
Copyrights © 2019