Asinan merupakan sebuah desa yang berpotensi sebagai tujuan wisata, tapi pemandangannya ternoda dengan banyaknya enceng gondok. Enceng gondok merupakan tanaman asli di Rawa Pening. Pertumbuhan enceng gondok sangat sulit terkontrol. Salah satunya mengalami sedimentasi. Sedimenasiini menyebabkan penurunan kualitas air, hidropower dan suplai air juga terpengaruh. Sehingga, hal ini membutuhkan solusi kreatif melalui penguatan lembaga. Sehingga, hal ini membutuhkan penelitian lanjut untuk memecahkan masalah. Tujuan dari studi ini untuk menggambarkan respon dan kesanggupan dari Desa Asinan dalam menghadapi masalah enceng gondok melalui penguatan lembaga. Studi ini menggunakan tiga metode: analisis jurnal, observasi lapangan, dan wawancara dengan kepala desa dan karang taruna. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa masyarakat menerima pembudidayaan jamur champignon menggunakan kompos enceng gondok. Perpaduan dari penggunaan kompos encenggondok sesuai dengan konsep desa ekowisata yang mempunyai banyak manfaat. Desa ekowisata membutuhkan lingkungan yang baik dan mendukung. Dimana Rawa Pening seharusnya bersih dari enceng gondok. Jadi semua ini menjadikan simbiosis mutualisme.Keyword : Eceng Gondok, Campignon, Ekowisata, Asinan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016