Latar Belakang : Ketamin telah digunakan sebagai analgesia perioperatif sejak lama. Namun cara pemberian yang efektif masih belum jelas.Tujuan : membandingkan efek pemberian ketamin prainsisi, selama operasi dan 24 jam pascabedah dengan pemberian ketamin selama 24 jam pascabedah terhadap kebutuhan morfin pascabedah.Metode : Penelitian ini merupakan uji tersamar acak ganda. Total sampel 50 dibagi dalam 2 kelompok pasien dengan operasi ortopedi ekstremitas bawah dengan anestesi spinal. Kelompok pertama, mendapatkan ketamin 0,15 mg/kgBB IV prainsisi + 0,1 mg/kg/jam selama operasi dan 24 jam pascabedah. Kelompok kedua mendapatkan ketamin 0,15 mg/kgBB IV pascabedah + 0,1 mg/kg/jam selama 24 jam pascabedah. Kedua kelompok mendapatkan analgesia pascabedah morfin via patient-controlled analgesia dengan loading dose 2 mg, bolus dose 1 mg dan lockout interval 7 menit. Jangka waktu pemberian morfin pertama pascabedah dihitung dari akhir operasi hingga saat pemberian morfin loading dose atas permintaan pasien; konsumsi morfin pascabedah dihitung dalam 24 jam.Hasil : Tidak ada perbedaan yang bermakna di antara kedua kelompok baik dalam waktu pemberian analgesik pertama (p=0,055) maupun konsumsi morfin dalam 24 jam (p=0,351).Simpulan : Ketamin tidak memiliki efek analgesia preventif pada pasien yang menjalani anestesi spinal.
Copyrights © 2014