Gunungan memiliki peran dan fungsi yang penting dalam pertunjukan wayang. Kedudukan seperti itu tampak pada gunungan yang selalu ditempatkan di tengah pada awal dan akhir pertunjukan. Gambar gunungan dilukiskan sebagai berikut: pada bagian separuh atas gunungan terdapat cabang-cabang pohon kehidupan yang tersebunyi di balik pintu. Binatang kera dan burung berada di antara cabang-cabang pohon tersebut. Dua ular dan binatang besar seperti harimau dan banteng terlihat berhadapan satu sama lain. Pada bagian bawah gunungan terdapat dua raksasa yang menjaga pintu, lantai, pilar dan bunga padma. Gambaran warna-warni tersebut merupakan simbol tatanan kosmik, pertumbuhan, kehidupan, dan lain sebagainya.Refleksi filosofis tentang gunungan, oleh karenanya, memberikan pencerahan pada konsep manusia, eksistensinya di dunia, serta beberapa konsekuensi religius dan etik bagi sikap dan perilaku manusia. Gunungan memuat beberapa gagasan filosofis seperti struktur eksistensi manusia, konsep tentang sangkan paraning dumadi, pribadi kosmik, koeksistensi manusia serta konsep tentang religiusitas. Konsep-konsep tersebut merupakan topik-topik kearifan lokal dalam gunungan yang sebaiknya ditemukan kembali dalam rangka memberikan kontribusi arah alternatif bagi perkembangan manusia dan kemajuan masyarakat.Kata kunci: gunungan, sangkan paraning dumadi, pribadi kosmik, eksistensi manusia, koeksistensi, sedulur papat lima pancer
Copyrights © 2012