Pengelolaan obat yang efektif dan efisien adalah untuk menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat. Rendahnya tingkat ketersediaan obat di fasilitas kesehatan dipengaruhi ketepatan perencanaan dan gangguan suplai obat pada proses pengadaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan pada proses perencanaan dan pengadaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan desain diskriptif kualitatif. Metode pengambilan data dengan wawancara mendalam kepada 7 informan terpilih yang menguasai perencanaan dan pengadaan obat. Transkrip wawancara di analisis dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perencanaan dan pengadaan belum berjalan dengan baik. Pada proses perencanaan, kepatuhan terhadap formularium nasional masih kurang, perubahan prevalensi penyakit mempengaruhi ketepatan dalam perencanaan obat. Pada proses pengadaan, terjadi keterlambatan pengiriman dan kekosongan obat oleh indutri farmasi. Faktor-faktor yang menghambat perencanaan dan pengadaan: (1) kegagalan suplai obat; (2) Kurangnya tenaga apoteker di Puskesmas dan staf yang mempunyai sertifikat pengadaan (3) Belum optimalnya sistem informasi e-logistik
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020