Pulau Lombok dan Bali telah ditetapkan menjadi pintu gerbang pariwisata nasional dalam MP3EI Koridor V, sehingga membuat pariwisata yang tumbuh begitu pesat menyebabkan berkembangnya industri penerbangan yang berdampak pada bertambahnya jumlah penumpang pesawat udara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pariwisata dalam hal ini jumlah wisatawan terhadap pengembangan Bandar Udara Internasional Lombok. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data primer, berupa data occupancy time kedatangan maupun keberangkatan, dan data tipe pesawat. Data sekunder terkait wisatawan dan bandar udara. Peramalan jumlah penumpang dengan menggunakan metode tren dan ekonometri kemudian untuk pengembangan bandar udara dilakukan pada fasilitas sisi udara dan darat, untuk sisi udara berupa kapasitas runway dan sisi darat berupa kapasitas terminal penumpang, metode yang digunakan untuk kapasitas runway adalah formula perhitungan ultimate capacity, sedangkan untuk kapasitas terminal menggunakan SNI-03-7046-2004. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkembangan pariwisata di Lombok berpengaruh terhadap pengembangan bandar udara baik pada sisi udara maupun sisi darat. Pada sisi udara, kebutuhan kapasitas runway mengalami peningkatan sebesar 70% untuk tahun 2028, dengan rincian kapasitas runway yang dibutuhkan dahulu tanpa pengaruh kunjungan wisatawan adalah 6 pesawat per jam dengan pengaruh kunjungan wisatawan adalah 20 pesawat per jam. Untuk sisi darat, terminal penumpang mengalami kekurangan dalam luas sebesar 39% antara kebutuhan di tahun 2028 dan luasan terminal penumpang saat ini, dengan rincian kekurangan luasan pada hall keberangkatan sebesar 2.142 m2 , ruang tunggu keberangkatan sebanyak 735 m2 , hall kedatangan sebanyak 1.255 m2 , fasilitas toilet keberangkatan sebanyak 135 m2, dan fasilitas toilet kedatangan sebanyak 88 m2.
Copyrights © 2020