ABSTRAKFokus dan tujuan penelitian ini diarahkan pada tiga hal yaitu (1) makna dan nilai–nilai fitu kabintingi dalam proses perkawinan masyarakat Muna, (2) Perubahan yang terjadi pada Fitu Kabintingi dalam Proses Perkawinan Masyarakat Muna, (3) Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan pada fitu kabintigi dalam proses perkawinan pada masyarakat Muna.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri dari 3 (Tiga) tahapan yakni (1) Heuristik: pengumpulan data melalui studi dokumen, pengamatan, wawancara dan penelitian kepustakaan; (2) verifikasi (Kritik Sumber) yakni penelitian terhadap keotentikan dan keabsahan data yang terdiri dari kritik ekstern dan kritik intern, (3) Historiografi (penulisan sejarah) yang terdiri atas: a) penafsiran (interpretasi), b) penjelasan (eksplanasi), c) penyajian (ekspose). Sedangkan kajian pustaka yang ditampilakan sesuai dengan penelitian ini memut konsep (1) Konsep Kebudayaan, (2) Konsep Nilai, (3) Konsep Makna dan Simbolik Kebudayaan, (4) Konsep sistem perkawinan dalam masyarakat Muna, (5) Prosedur dan tata cara perkawinan adat angka mata dalam masyarakat Muna, (6) Penelitian terdahulu.Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa Pertama, Kabintigi disebut juga bingkisan atau seserahan, sedangkan proses penyerahkan bingkisan atau kabintingi tersebut disebut dengan “kabintingiaâ€. Karena tuju paket seserahan maka disebutlah “fitu kabintingia†yang terdiri kantaburi, paniwi, Lolino ghawi, Kaokanuha dan Kafoatoha, Adhati balano (sara-sara), matano kenta, kakawi, dan kafosulino katulu. Kedua, Perubahan yang terjadi pada fitu kabintingi dalam proses perkawinan masyarakat Muna sebenarnya hanya pada tataran alat dan metode saja misalnya pada zaman dahulu kabintingi ini ditempatkan pada talang yang berbentuk persegi panjang, seiring perkembangan zaman semua itu telah berubah yang sekarang ini fitu kabintingi telah tempatkan pada sebuah piring, selain itu uga bentuk perubahan lain walaupun tidak merubah subtansi (makna) Ketiga, Faktor yang menyebabkan perubahan tersebut karena faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal yang terdiri dari; (a) Pengaruh perilaku masyarakat dan (b) Perubahan penduduk. Kemudian faktor eksternal yaitu; (a) Pengaruh pola hidup modern, (b) Pengaruh social dan Kebudayaan, dan (c) Adanya percampuran suku dan perkawinan campuran. Kata Kunci: Perubahan, Makna dan Nilai, dan Fitu Kabintingia
Copyrights © 2016