Perubahan kuat tekan beton setelah pembakaran dan pendinginan dengan penyiraman dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat keruntuhan bangunan yang terbakar dan didinginkan dengan menggunakan air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang mensyaratkan beton K300 yang dibentuk dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm sebanyak 21 buah dengan variasi yaitu 3 beton normal, pembakaran beton 1 jam, 2 jam dan 3 jam dengan kesamaan pendinginan di setiap 3 beton. Selain itu, pembakaran beton dilakukan pada 1 jam, 2 jam dan 3 jam dengan pendinginan yang menggunakan penyiraman pada setiap 3 beton. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik pengujian terhadap objek percobaan dan bahan penyusun objek percobaan dengan aturan yang digunakan di laboratorium yang mengacu pada SNI. Hasil objek percobaan menunjukkan bahwa beton yang dibakar dilakukan pendinginan secara biasa penurunan kuat tekan betonnya sebesar 8% pada 1 jam pembakaran, 13% pada 2 jam pembakaran dan 32% pada 3 jam pembakaran dari beton normal. Kemudian pada pembakaran dan pendinginan dengan menggunakan penyiraman, persentase penurunan kuat tekan beton sebesar 20% pada 1 jam pembakaran, 32% pada 2 jam pembakaran dan 40% pada 3 jam pembakaran. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa proses pendinginan dengan penyiraman pada pembakaran menyebabkan bertambahnya penurunan kekuatan beton itu sendiri
Copyrights © 2018