Atrat: Jurnal Seni Rupa
Vol 1, No 1 (2013): MEDIA DALAM BUDAYA RUPA

IMLEK, IDENTITAS DAN MULTIKULTURALISME DI YOGYAKARTA

Sudono Sudono (Universitas Gadjah Mada)
Suhartono Suhartono (Universitas Gadjah Mada)
G. R. Lono Lastoro Simatupang (Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
25 Jan 2013

Abstract

Setelah kerusuhan Mei 1998 yang diikuti dengan lengsernya presiden Soeharto, etnis Tionghoa dapat bernafas lega dari tekanan diskriminasi dari pemerintahan Orde Baru. Selama tiga dekade, mereka tidak diperbolehkan menjalankan  kegiatan-kegiatan baik kegiatan keagamaan maupun budaya. Kini, pemerintah telah menjadikan hari raya Imlek sebagai hari raya nasional walaupun masih ada pro-kontra tentang Imlek sebagai hari raya keagamaan atau sekedar tradisi dan budaya. Di Yogyakarta, etnis Tionghoa dengan dukungan Pemerintah Daerah merayakan Imlek secara meriah selama kurang lebih lima hari yang dikemas dalam event Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta. Ada beberapa muatan dalam event tersebut antara lain yaitu pernyataan simbol identitas, pengembangan kepariwisataan dan multikulturalisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa event tersebut memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan wisata dan praktik multikulturalisme untuk membangun hubungan lintas etnis dan budaya yang lebih baik. Penelitian menggunakan metode studi literatur, pengamatan terlibat, dan wawancara.Kata Kunci: Imlek, Identitas, Multikulturalisme, Yogyakarta

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

atrat

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Social Sciences

Description

Atrat is a Journal of Visual Arts containing scientific papers which includes Fine Art and Design, publisher by Jurusan Seni Rupa STSI Bandung (p-ISSN 2339-1642 & e-issn 2722-7200). Jurnal Atrat also embodies the results of various forms of scientific research as well as the creation of artworks, ...