ABSTRAKListening adalah salah satu dari empat hal penting dalam pembelajaran bahasa, tapi sangat sedikit sekali penelitian yang meneliti tentang hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran listening, mengetahui apakah siswa dengan nilai tinggi pada ujian listening masih memiliki kesulitan-kesulitan dan apakah kesulitan tersebut sama dengan siswa yang memiliki nilai rendah.Penelitian ini adalah sebuah penelitian deskriptif kualitatif. Sample di dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2012 jurusan pendidikan Bahasa Inggris di STKIP PGRI Sumatera Barat yang diambil berdasarkan nilai listening dalam ujian akhir semester pada mata kuliah listening II dengan menggunakan purposive random sampling. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan angket dan wawancara yang di lakukan secara individual terhadap respondent. Kemudian, setelah melakukan pengolahan data, peneliti menemukan bahwa siswa memiliki banyak kesulitan listening yang berasal dari 4 bagian antara lain, the message, the speaker, the listener, dan physical setting. Pada the message kesulitan siswa adalah kesulitan karena tidak dapat pengulangan pemutaran, kesulitan karena tidak bisa mendengar pemutaran materi dengan lambat; pada the speaker kesulitannya adalah kesulitan karena aksen yang bervariasi, kesulitan karena pembicaraan yang terlalu cepat; pada the listener kesulitannya adalah kesulitan mengenal kata-kata yang diketahui karena diucapkan dengan gaya yang berbeda; dan pada the physical setting kesulitannya adalah kesulitan karena suara yang tidak jelas dari tape yang tidak bagus, peralatan mendengar seperti headset kurang baik dan kesulitan karena suara ribut.Peneliti juga menemukan bahwa siswa dengan nilai tinggi juga memiliki banyak kesulitan listening dan kesulitan yang mereka miliki sama dengan kesulitan yang dimiliki siswa dengan nilai rendah. Untuk masing-masing kategori 95% siswa nilai tinggi memiliki kesulitan listening pada the message, 96% pada the speaker, 96% pada the listener, dan 89% pada the physical setting. Kemudian, 98% siswa nilai rendah memiliki kesulitan listening pada the message, 97% pada the speaker, 98% pada the listener, dan 95% pada the physical setting.Â
Copyrights © 2013