Pada tahun 1990-an Desa Pentingsari mendapat predikat Desa Wisata dengan pendapatan yang relative rendah. Padahal potensi desa cukup besar dengan luas 105 hektar dengan komposisi lahan pekarangan, perkebunan, sawah, lading dan daerah aliran sungai, kendalanya kondisi desa cukup terpencil karena belum baiknya akses. Masyarakat bertekad keluar dari kondisi kemiskinan itu, alam dan lingkungan dirawat, sehingga hasil bumi dari kekayaan alam meningkat. Pendekatan Desa Wisata dipilih oleh penduduk karena merasa pariwisata bisa menjadi cara untuk melibatkan seluruh komponen masyarakat. Penelitian ini ingin mengetahui jaringan komunikasi penduduk local di Desa Wisata Pentingsari yang telah berhasil keluar dari kondisi kemiskinan dengan mengubah desanya menjadi desa wisata yang berhasil.
Copyrights © 2019