Pembelajaran kimia membutuhkan kerja laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar yang baik. Kendala di SMA Muhammadiyah plus Salatiga adalah terbatasnya jumlah laboratorium dan bahan kimia yang tersedia mengakibatkan proses pembelajaran kimia tidak berhasil baik. Keterampilan berpikir kritis peserta didik belum berkembang dan hasil belajar sebelum dilakukan kelas remedial masih rendah. Pendekatan konstruktivisme berorientasi green chemistry merupakan salah satu alternatif yang digunakan dalam menyelesaikan kendala proses pembelajaran kimia di SMA Muhammadiyah Plus Salatiga.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Data dianalisis menggunakan program Anates dan excell. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar kognitif danketerampilan berpikir kritis di setiap siklusnya. Ketuntasan rata-rata untuk hasil belajar kognitif di tiap siklus mencapai 70%, 82% dan 88%. Keterampilan berpikir kritis yang diamati melalui aktivitas peserta didik di kelas rata-rata untuk setiap siklus adalah 90. Lebih dari 75% peserta didik memberikan respon positif terhadap pembelajaran kimia denganpendekatan konstruktivisme berorientasi green chemistry. Peserta didik menjadi aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan memiliki inisiatif yang tinggi dalam mengembangkan pokok bahasan di kelas.Kata kunci: Konstruktivisme, green chemistry, Hasil Belajar, Keterampilan Berpikir Kritis.
Copyrights © 2014