Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERSEPSI REMAJA TENTANG EATING DISORDER TERHADAP BERAT BADAN Chalimatus Sa'diyah; Sulasfiana Alfi Raida
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 3, No 2 (2021): CONTAGION
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v3i2.9439

Abstract

Remaja adalah masa peralihan yang dilewati seseorang setelah anak-anak dan sebelum menginjak dewasa. Rentang usia remaja yakni antara 12 tahun sampai dengan 24 tahun dan belum menikah. Remaja memiliki obsesi terhadap berat badan serta penampilannya setelah pubertas. Mereka cenderung tidak puas dengan perubahan yang dialami. Perubahan selama pubertas bisa membuat remaja menjadi gemuk dan berat badannya bertambah. Hal tersebut memicu remaja terkena gangguan makan atau eating disorder. Gangguan tersebut termasuk dalam gangguan mental yang dapat berakibat buruk apabila tidak dihentikan. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara secara online dengan menggunakan media google formulir. Responden diberikan pertanyaan mulai dari pengetahuan tentang eating disorder, rasa khawatir responden terhadap kenaikan berat badan ketika sedang makan, porsi makan yang dikonsumsi, adakah makanan yang dihindari agar berat badan tidak mengalami kenaikan, apakah menerapkan pola makan khusus, dan apakah responden nyaman dengan badan yang dimiliki. Data dari sembilan responden disajikan dalam bentuk tabel sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. Dari penelitian ini didapatkan bahwa remaja kurang mengetahui apa itu istilah Eating disorder. Remaja menyadari akan pentingnya asupan gizi yang cukup dan porsi makan yang normal untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. serta tetap makan dalam porsi yang normal. Mensyukuri membuat diri merasa nyaman dengan berat badan yang dimiliki dapat menghindarkan remaja dari gangguan eating disorder. Bagi remaja putri diharapkan lebih mempelajari mengenai istilah eating disorder. Karena remaja putri cenderung terganggu dengan masalah berat badan dan penampilan. Jangan sampai kurangnya pengetahuan dapat menyebabkan hal yang tidak baik terjadi di akhir. Mengkonsumsi makanan dengan porsi yang cukup tidak akan menambah berat badan. Diimbangi dengan olahraga dan minum air putih yang cukup akan menjaga berat badan tetap idealKata kunci: Remaja, Eating Disorder, Berat Badan
KEDUDUKAN EVOLUSI SEBAGAI ILMU DALAM PANDANGAN MAHASISWA BIOLOGI Didi Nur Jamaludin; Andi Asyhari; Achmad Ali Fikri; Sulasfiana Alfi Raida; Nukhbatul Bidayati Haka
Biotik Vol 8, No 2 (2020): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v8i2.7409

Abstract

Keberadaan evolusi menjadi ilmu, seringkali  dipertanyakan bagi sebagian  masyarakat dan peserta didik. Hal ini muncul karena kajian evolusi dikaitkan dengan agama, bagi sebagian orang memposisikan evolusi dan agama adalah kajian yang saling bertentangan. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan (action reseach) dengan memperhatikan fokus permasalahan pada kedudukan evolusi sebagai ilmu dalam pandangan mahasiswa biologi. Hasil penelitian  awal pembelajaran menunjukkan kedudukan evolusi sebagai ilmu sebesar 29,70% sisanya menganggap evolusi sebatas wawasan informasi dan cerita. Maka desain pembelajaran yang dilakukan pertama melalui fieldtrip ke situs pati ayam Kudus.   Kedua pembelajaran menggunakan sumber-sumber literatur mutakhir dengan fokus penjelasan evolusi dan ketiga mendialogkan secara  kritis berbagai persoalan-persoalan yang muncul termasuk beberapa problematika gagasan teori Darwin yang dianggap kontroversi. Hasil pandangan mahasiswa biologi setelah mengikuti pembelajaran  selama satu semester, menunjukkan 81,10% menganggap bahwa evolusi sebagai ilmu. Kajian evolusi sebagai ilmu pengetahuan telah dilakukan dengan berbagai pengamatan, metode ilmiah,  proses saintifik dan masih berlanjut hingga sekarang. Oleh karena itu perlu melihat kedudukan ilmu evolusi dalam kaitan ilmu biologi molekuler,  taksonomi, genetika, palaentologi dan ilmu agama.Kata kunci: mahasiswa biologi; evolusi; ilmu.
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME BERORIENTASI GREEN CHEMISTRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS dan HASIL BELAJAR KIMIA DI SMA MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA Andari Puji Astuti; Sulasfiana Alfi Raida
JURNAL PENDIDIKAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Vol 2, No 2 (2014): JURNAL PENDIDIKAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Publisher : Pendidikan Kimia Unimus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jps.2.2.2014.54-62

Abstract

Pembelajaran kimia membutuhkan kerja laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar yang baik. Kendala di SMA Muhammadiyah plus Salatiga adalah terbatasnya jumlah laboratorium dan bahan kimia yang tersedia mengakibatkan proses pembelajaran kimia tidak berhasil baik. Keterampilan berpikir kritis peserta didik belum berkembang dan hasil belajar sebelum dilakukan kelas remedial masih rendah. Pendekatan konstruktivisme berorientasi green chemistry merupakan salah satu alternatif yang digunakan dalam menyelesaikan kendala proses pembelajaran kimia di SMA Muhammadiyah Plus Salatiga.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Data dianalisis menggunakan program Anates dan excell. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar kognitif danketerampilan berpikir kritis di setiap siklusnya. Ketuntasan rata-rata untuk hasil belajar kognitif di tiap siklus mencapai 70%, 82% dan 88%. Keterampilan berpikir kritis yang diamati melalui aktivitas peserta didik di kelas rata-rata untuk setiap siklus adalah 90. Lebih dari 75% peserta didik memberikan respon positif terhadap pembelajaran kimia denganpendekatan konstruktivisme berorientasi green chemistry. Peserta didik menjadi aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan memiliki inisiatif yang tinggi dalam mengembangkan pokok bahasan di kelas.Kata kunci: Konstruktivisme, green chemistry, Hasil Belajar, Keterampilan Berpikir Kritis.
Efektivitas Alat Humiditus Berbasis Biomimikri STEAM terhadap Kelembaban dan Potensinya sebagai Alat Peraga IPA SMP Septia Nabila Fathin; Sulasfiana Alfi Raida
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 (2025): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v6i2.574

Abstract

Room humidity that has long-term adverse effects and the lack of STEAM biomimicry-based science learning aids are the main problems. This study aims to test the effectiveness of the Humiditus tool as a moisture absorber in a closed room and analyze its potential as a STEAM biomimicry-based science teaching aid on the material of living creature adaptation. Humiditus was developed with biomimicry stages that adapt the shape and adaptability of the cactus and the STEAM components in it. The study used a quantitative experimental approach and a descriptive qualitative approach. The sample consisted of two closed rooms that were given different treatments, namely the use of the Humiditus tool and ordinary silica gel. Humidity data were obtained using a hygrometer for three days and analyzed using an independent t-test. The results showed that the Humiditus tool reduced humidity significantly with an average decrease of 22.67% and a significance value of 0.019 (p < 0.05). In addition to being functionally effective, this tool is considered to have strong potential as a science teaching aid because it presents the principle of living creature adaptation in a real and contextual form. Thus, Humiditus not only acts as a technology but also as a teaching aid that supports the learning achievements of the Independent Curriculum on the material on the adaptation of living things.