Salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia adalah infeksi, termasuk infeksi saluran nafasyang menyebabkan zat besi dalam tubuh akan berkurang sehingga dapat menyebabkan anemiadefisiensi besi. Tingginya prevalensi anemia defisiensi besi berhubungan dengan tidak cukupnyapenimpanan cadangan zat besi sehingga dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan danperkembangan dalam 6 bulan pertama kehidupan. Penundaan pemotongan tali pusat dapatmenyediakan tambahan darah sebanyak 80 – 100 ml pada bayi baru lahir yang mengandung 75 mg zatbesi sebagai hemoglobin yang mencukupi kebutuhan zat besi selama 3 bulan pertama kehidupan. Pada2 bulan pertama kehidupan, kadar hemoglobin bayi turun dan besi hasil pemecahan hemoglobintersebut disimpan sebagai cadangan. Saat memasuki usia 2 – 4 bulan, pertumbuhan bayi semakinpesat, pembentukan hemoglobin juga semakin banyak dan kebutuhan besi semakin meningkat. Ketikabayi berusia 4 bulan keatas, cadangan besi mulai menurun dan kadar besi dari ASI tidak bertambah,akbibatnya pada usia 6 bulan, cadangan besi dan ASI tidak cukup lagi memenuhi kebutuhan besi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kohort, kelompok pertama dilakukantindakan penundaan pemotongan tali pusat selama 3 menit, kelompok kedua tidak dilakukanpenundaan pemotongan tali pusat, kemudian 6 bulan kedepan bayi dari kedua kelompok dilakukanpemeriksaan hemoglobin dan hematokrit. Hasil penelitian uji statistic didapatkan ada pengaruh penundaan pemotongan tali pusat denganpeningkatan kadar hemoglobin dalam darah dengan p=0,000 dan ada pengaruh penundaanpemotongan tali pusat dengan peningkatan kadar hematokrit dalam darah dengan p=0,000. Dengandilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pertolongan persalinan normalsehingga bayi baru lahir yang mengalami anemia diusia pertumbuhan dapat dihindari, sehinggagenerasi mendatang akan lebih berkualitas baik secara intelektual question (IQ) maupun emosionalquestion (EQ).
Copyrights © 2019