agriTECH
Vol 34, No 3 (2014)

Pengembangan Formula Minuman Olahraga Berbasis Tempe untuk Pemulihan Kerusakan Otot

Mansur Jauhari (Jurusan Olahraga Prestasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No 10 Rawamangun Jakarta Timur 13220)
Ahmad Sulaeman (Departemen Ilmu Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga Bogor 16002)
Hadi Riyadi (Departemen Ilmu Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga Bogor 16002)
Ikeu Ekayanti (Departemen Ilmu Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga Bogor 16002)



Article Info

Publish Date
24 Oct 2014

Abstract

The purposes of this research were to study sports drink formulation based on tempe for muscle damage recovery and to evaluate the sensory acceptability. Randomized complete design was used in this study, with a single factor was water addition for dissolving the tempe powder, as follows: 500 ml, 600 ml and 700 ml. Each treatment contains protein 23 grams. The tempe powder contained water 5.39%, ash 1.22% dry basis, protein 45.55% dry basis, fat 33.9% dry basis, carbohydrate 13.94% dry basis, Ca 0.14% dry basis, Fe 0.018% dry basis, Na 0.004 % dry basis, Mg 0.06 % dry basis, Cl 0.04% dry basis and K 0.10% dry basis. Hedonic test results of tempe beverages showed that the addition of 600 ml water had the highest value on overall preference (5.42) compared to addition of 700 ml (5.37) and 500 ml (4.92) (p>0.05). Tempe beverages with the addition of 600 ml water had the highest overall acceptability with the value of 80%. Characteristics of these beverages per serving were: protein of 23g, carbohydrate of 48g, fat of 17.11g, energy of 438 kilo calorie, branched chain amino acids (BCAA) of 4161.6 mg, Ca of 72.92 mg, Fe of 9.46 mg, Mg of 33.12 mg, Na of 2.37 mg, Cl of 21.30 mg and K of 54 mg.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari formulasi minuman olahraga berbasis tempe untuk pemulihan kerusakan otot dengan kandungan gizi yang tepat dan dapat diterima secara sensori. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan faktor tunggal yaitu jumlah penambahan air untuk melarutkan tepung tempe yang terdiri dari tiga tingkatan yaitu 500 ml, 600 ml dan 700 ml, dengan masing-masing perlakuan mengandung 23 gram protein. Tepung tempe yang digunakan mengandung kadar air 5,39%, abu 1,22 % berat kering, protein 45,55% berat kering, lemak 33,9% berat kering, karbohidrat 13,94 % berat kering, kalsium 0,14% berat kering, besi 0,018% berat kering, natrium 0,004% berat kering, magnesium 0,06% berat kering, klorida 0,04% berat kering dan kalium 0,10% berat kering. Hasil uji hedonik minuman tempe menunjukkan bahwa penambahan air 600 ml cenderung mempunyai nilai kesukaan secara keseluruhan yang paling tinggi (5,42) dibandingkan dengan penambahan air 700 ml (5,37) dan 500 ml (nilai 4,92) (P>0,05). Minuman tempe dengan penggunaan air 600 ml mempunyai penerimaan secara keseluruhan yang tertinggi dengan nilai 80%. Minuman tersebut mempunyai karakteristik per sajian sebagai berikut kandungan protein 23 gram, karbohidrat 48 gram, lemak 17,11 gram, energi 438 kkal, branched chain amino acids (BCAA) 4161,6 mg, Ca 72,92 mg, Fe 9,46 mg, Mg 33,12 mg, Na 2,37 mg dan Cl 21,30 mg, dan K 54 mg.

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

agritech

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Agritech with registered number ISSN 0216-0455 (print) and ISSN 2527-3825 (online) is a scientific journal that publishes the results of research in the field of food and agricultural product technology, agricultural and bio-system engineering, and agroindustrial technology. This journal is ...