Penelitian dilaksanakan di Balai Diklat Keagamaan Semarang peneliti bertujuan untuk menata kurikulum sebagai pedoman pendampingan diklat publikasi ilmiah yang orienstasi best practice. Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah peserta diklat publikasi ilmiah di Balai Diklat Keagamaan Semarang Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) guru 67% belum mengetahui pentingnya mengikuti diklat merupakan salah satu bentuk pengembangan diri sebagai salah satu persyaratan kenaikan pangkat, (2) Untuk mengembangkan profesionalisame guru, kepala madrasah perlu memotivasi guru tidak hanya sekedar menugaskan melainkan utuk menindak lanjuti hasil kediklatan, (3) Rencana Tindak Lanjut diimplemenatsikan di instansi masing-masing dengan pola pembimbingan dengan widyaiswara sesuai dengan kmopetensi masing-masin, (4) dalam pembimbingan setiap matadiklat 15 jam pelajaran yang dilaksanakan selama 4 minggu melalui jarak jauh (email, wa atau telegram) (5) faktor pendukung motivasi dari kepala madrasah, kewajiban guru yang harus mengajukan kenaikan pangkat dan mengembangkan kompetensi profesional untuk menulis publikasi ilmiah (6) Faktor penghambat dalam melaksanakan publikasi ilmiah yaitu keterbatasan waktu untuk menulis, karena guru harus mendahulukan kewajiban untuk melaksanakan dikjartih, dan kurang ada ide/gagasan untuk ditulis untuk menjadi karya ilmiah.
Copyrights © 2020