ABSTRAKPara siswa yang belajar di Yayasan Tanah Bintang merupakan siswa yang ingin belajar ekstra. Siswa-siswa tersebut pagi hari belajar di sekolah formal, sore hari belajar bahasa asing dan kerajinan tangan di yayasan. Untuk pembelajaran bahasa, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar sebab guru dan siswa adalah penutur bahasa Indonesia sekaligus pembelajar bahasa asing. Pada saat berinteraksi di kelas, para siswa menggunakan bahasa Indonesia nonformal, jauh dari kata benar. Pelaksanaan pengabdian ini memiliki tujuan agar para siswa dapat mengenal bahasanya sendiri sebelum mempelajari bahasa asing, hal ini juga akan berdampak pada pengenalan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada warga asing yang tengah belajar bahasa Indonesia. Sehingga bahasa Indonesia yang digunakan tidak merujuk pada bahasa kontemporer atau bahasa gaul, akan tetapi mengacu pada kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, yakni bahasa lisan yang dapat dipahami lawan bicara serta tidak menyinggung yang sesuai dengan etika berbahasa, dan bahasa tulis yang memiliki acuan jelas yakni PUEBI dan KBBI. Kegiatan pengabdian yang berlangsung selama 4 kali pertemuan ini dinilai berhasil, peserta mengalami kemajuan dari pengetahuan tentang bahasa yang baik dan benar. Hasil akhir yang tampak adalah bahwa peserta mulai memahami perbedaan Bahasa yang baik dan Bahasa yang benar, serta penempatannya dalam berkomunikasi dan menulis. Kata kunci: pembelajaran; bahasa indonesia; baik dan benar ABSTRACTThe students of Tanah Bintang Fondation are those who want to have extra learning. Beside studying formally at school, they also learn about foreign language and handicrafts at the foundation. In language learning, Indonesian Language is used as an instruction since teachers and students are the native speakers while studying foreign language. During classroom activity, students usually use non-formal Indonesian which is unstandardized. That is the reason of this devotion, in order to help students to comprehend and understand their Indonesian firstly before learning other foreign languages. It is also aimed at impacting foreigners vice versa to learn Indonesian correctly as standardized. Therefore, the use of Indonesian will refer to Official Indonesian Spelling System rather than slang and contemporary language. The use in spoken language must be understood by interlocutors and should not offend the language etiquette . Other, in written language must be based on PUEBI and KBBI references. The four times meeting devotional has successful to take place due to the enhanced knowledge about the use of correct language itself. The result is participants now has been able to differentiate between standard and unstandard language use both in speaking and writing. Keywords: learning; Indonesian language; good and right
Copyrights © 2020