Hasrat menjadi legislator bukanlah sesuatu yang muncul secara tiba-tiba pada diri seorang perempuan, namun semuanya melalui proses pemikiran yang matang, Keinginan yang kuat dari dalam diri, memiliki kompetensi komunikasi politik yang baik dan baru menentukan pilihan dalam mengisi ruang publik. Selama ini politik diidentikkan dengan dunianya laki-laki, karenanya butuh motivasi yang kuat dari dalam diri calon legislator perempuan untuk mengisi ruang ini dan diperkuat dengan motivasi dari luar dirinya, ini yang kemudian akan membuat legislator perempuan akan mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Adapun Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Fenomenologi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus, kajian ini bermaksud untuk mendeskripsikan motivasi perempuan Aceh hadir di ruang publik dengan menjadi seorang legislator di dalam parlemen lokal Aceh. Hasil kajian menyimpulkan bahwa: 1). Ada dua motivasi yang mendorong perempuan Aceh untuk hadir dalam ruang politik dengan menjadi anggota legislatif dalam parlemen Aceh, yaitu motivasi interen dan motivasi ekstern. 2) motivasi interen itu adalah rasa empati, kesadaran pada perempuan akan pentingnya kehadiran mereka dalam politik dan pengalaman organisasi. 3). Motivasi eksteren itu adalah; motivasi emosional, motivasi sosial, motivasi agama, motivasi politik dan motivasi ekonomi.
Copyrights © 2021