ASI mempunyai nilai nutrisi yang secara kuantitas seimbang serta secara kualitas sangat unggul. Suami dapat berperan dalam menyusukseskan ASI ekslusif dengan tidak hanya menjadi pengamat pasif. Akan tetapi ia juga aktif memberikan dukungan moril dan bantuan praktis seperti ikut menyendawakan bayi setelah diberi ASI. Dukungan tersebut berupa dukungangan instrumental, informasional, penilaian dan dukungan emosional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana dukungan suami terhadap pemberian ASI pada ibu bekerja di Desa Labuhan Rasoki. Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan crossectional dan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang mempunyai isteri bekerja dan memberikan ASI pada bayi > 6-2 thn di desa Labuhan Rasoki yang berjumlah 41 orang yang diambil secara total sampling. Dari hasil penelitian terhadap 41 orang responden diperoleh hasil bahwa mayoritas responden berumur 30-39 tahun yaitu sebanyak 24 orang (58,5%), mayoritas responden berpendidikan SMU sebanyak 21 orang (51,2%), mayoritas pekerjaan responden wiraswasta sebanyak 17 orang (41,5%) dan dukungan responden tentang pemberian ASI Tahun yaitu Mayoritas mendukung 34 orang (82,9%) dan tidak dukungan kurang sebanyak 7 orang (17,1%). Untuk peningkatan dukungan suami terhadap pemberian ASI pada ibu bekerja, maka disarankan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan memberikan informasi tentang ASI kepada suami baik melalui penyuluhan kesehatan, media massa dan media elektronika dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh responden, sehingga dapat mendukung upaya pemberian ASI.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020