Freedom prema causa all of life dalam agama Hindu di Indonesia selalu menitik beratkan “Ekam sat wiprah bahuda wadantiâ€, artinya “Hanya satu Ida SaÅ‹ HyaÅ‹ Vidhi Vasa, namun manuá¹£a bijaksana menyebutkan dengan banyak nama. Eksistensi terbesar agama Hindu lebih banyak bercorak Sivaistik, hal ini terbukti dengan adanya peninggalan-peninggalan ritus-ritus bersejarah yang membuktikan bahwa pemujaan tersebut menggambarkan Vaá¹sanucarita Baá¹á¹Ära Åšiva ngawekas dalam śūsatra tattwa yang dapat dipedomani sebagai konsep angleluhuri untuk masyarakat Indonesia dan India khususnya. Karena Tuḥan Åšiva PÄká¹£a bersifat vyapi vyapaka nirwikara dalam atribut pluralis PantheīśṠdalam Veda. Karena eksistensi sejamannya, sistem ketuhanan Åšiva di indonesia dengan India akan membawa perubahan besar terhadap dampak perkembangan zaman upaniá¹£ad untuk generasi kaum ilmuwan di masa yang akan datang. Ini dapat terlihat tentang tatanan ritus dan metode menghubungkan diri dengan Tuhan dengan merekonstruksi dan mendesain Bhakti MÄrga, KÄrma MÄrga, JñÄna MÄrga, Raja MÄrga dan penuh kehati-hatian di VibhÅ«ti MÄrga dalam kitab terbarunya BhÄgavadgÄ«ta.
Copyrights © 2021