PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh PT. XYZ memasok kebutuhan listrik di kawasan Industri yang berada di Kota Cilegon. Perusahaan tersebut memiliki tiga Departemen, yaitu Operation Director, Planning & Commerce Director, dan Finance & Adm Director. Sekitar 80% proses pembuatan energi listrik dilakukan oleh Departemen Operation Director. Besarnya peranan Departemen Operation Director mengakibatkan besar pula tanggung jawab dan peranan dari semua yang terlibat pada Departemen ini. Hal tersebut dapat meningkatkan potensi kelelahan yang dialami oleh para pekerja di Operation Director Departemen. Gejala kelelahan seperti mengantuk, haus, tidak fokus, pegal pada punggung, pusing, dan lelah pada mata sering kali dialami oleh para pekerja pada saat beraktivitas. Namun sampai saat ini belum ada pengukuran tingkat kelelahan para pekerja, sehingga belum ada ukuran yang terkuantifikasi terkait besaran tingkat kelelahan yang dialami oleh para pekerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan survey menggunakan kuesioner Industrial Fatique Research Committe (IFRC) yang terdiri dari 30 pertanyaan yang dapat mengkuantifikasi tingkat kelelahan berdasarkan 4 (empat) aspek. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 54 orang responden memiliki rerata kelelahan kerja pada Divisi Logistic Manager sebesar 78 ± 5,00 dengan kategori tinggi, Divisi Operation Manager sebesar 68,85 ± 15,66 dengan kategori sedang, dan Divisi Maintenance Manager sebesar 64,20 ± 9,40 dengan kategori sedang. Dari data diatas terlihat bahwa bagian Divisi Logistic Manager mengalami tingkat kelelahan yang paling tinggi dibandingkan dengan bagian yang lain yang terdapat di Departemen Operation Manager.
Copyrights © 2020