Penelitian ini memiliki tujuan jangka panjang yang dapat digunakan sebagai referensi, pedoman atau acuan baik oleh budayawan, biarawan, dan biarawati, mahasiswa, maupun masyarakat untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik atas fenomena praktek/ritual kepercayaan Marapu di Sumba Barat Daya dan keterkaitannya dengan keimanan seseorang. Selain itu, penelitian ini memiliki tujuan khusus yakni mengidentifikasi praktek dari kepercayaan Marapu yang berlangsung dan terus dijalankan oleh umat Katolik, serta alasannya sehingga terus dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di Paroki Hati Kudus Yesus Weekombaka, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yakni dengan menggunakan observasi dan wawancara. Peneliti akan mewawancarai umat tentang praktik-praktik ritual Marapu yang masih dilaksanakan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan umat Katolik masih melaksanakan praktik ritual Marapu. Hampir semua bentuk ritual adat Marapu dijalani oleh umat. Alasan mendasar praktik hidup umat seperti itu karena pengaruh kepercayaan Marapu masih sangat melekat di dalam hati dan hidup umat. Marapu menjadi citarasa kehidupan umat. Ajaran Marapu yang menekankan keseimbangan kosmos, yaitu menjaga harmoni dengan alam, dengan sesama dan arwah leluhur menjadi filosofi dasar. Dampak dari ketidakkeharmonisan itu adalah sakit, gagal panen dan hewan piaraan akan mati atau kurang berkembang. Artinya pelaksanaan ritual adat Marapu dikaitkan dengan alasan keselamatan.
Copyrights © 2019