Tujuan penelitian ini adalah menguji efektivitas pelatihan tari tradisional terhadap pengembangan karakter berbasis nilai-nilai kearifan lokal anak-anak di Pekalongan. Nilai-nilai kearifan lokal menjadi identitas suatu daerah. Nilai ini terkandung dalam banyak bidang, salah satunya tarian tradisional yang dapat membentuk karakter anak yang ramah terhadap nilai-nilai kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method dengan menitikberatkan pada pendekatan kuantitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan pendekatan bootstrap pada paired sample t-test untuk memberikan hasil yang lebih akurat. Sedangkan hasil kualitatif berdasarkan observasi dan wawancara. Sebanyak 30 anak-anak usia sekolah dasar dan sekolah menengah pertama mengikuti pelatihan tari tradisional. Pelatihan dipimpin oleh seorang instruktur tari. Ada empat tarian tradisional yang dikenalkan, yaitu tari ampar-ampar pisang, tari cublak-cublak suweng, tari manuk dadali, dan tari payung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengikuti pelatihan ini, peserta berhasil meningkatkan pengetahuan dan kesadaran nilai budaya lokal. Hasil ini dibuktikan dengan analisis bootstrap yaitu menghasilkan nilai p-value 0,00. Diantara karakter berbasis kearifan lokal yang terbentuk adalah kejujuran, tidak menuruti hawa nafsu, peduli, suka menolong, kegotongroyongan, rasa nasionalisme dan kebangsaan, toleransi, kesiapan, kehati-hatian, dan kewaspadaan. Implikasinya, praktek tarian tradisional pada anak dapat dijadikan sebagai alternatif strategi untuk membentuk karakter anak-anak yang mencintai budaya lokal yang ada di masyarakat.
Copyrights © 2021