Penambahan jumlah kasus Covid-19 berlangsung cepat, terutama gejala muncul pada pasien dengan comorbid yang mengakibatkan kematian. Salah satu comorbid yaitu Penyakit Tidak menular (PTM), diantaranya DM dan Hipertensi. Tingginya kasus PTM, membutuhkan perhatian dan identifikasi sedini mungkin serta penanganan segera agar tidak berakibat fatal. Pemerintah memiliki sumber daya yang terbatas dalam pengelolaan pelayanan kesehatan. Situasi pandemi Covid-19 juga membutuhkan perhatian khusus dan sumber daya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, pentingnya melibatkan partisipasi masyarakat untuk terlibat terutama dalam pencegahan dan deteksi dini melalui pembentukan Tim Penggerak PTM. Metode yang digunakan berupa pelatihan dan pembentukan tim penggerak PTM yang didukung dengan aplikasi Lembur Sehat PTM. Hasil pengabdian kepada masyarakat terdapat peningkatan pengetahuan dari kader dan tim penggerak setelah pelatihan. Rata-rata nilai pre test pada tim penggerak wilayah Tawang yaitu 72,67; sedangkan rata-rata nilai post test yaitu 94,67. Rata-rata nilai pre test pada tim penggerak wilayah Cibeureum yaitu 63,64; sedangkan rata-rata nilai post test yaitu 90,36. Hasil monitoring dan observasi menunjukkan kader melakukan pendataan berupa pengukuran gula darah dan tensi serta mengisi data di aplikasi Lembur Sehat PTM. Jumlah kader yang mengikuti pelatihan sebanyak 60 kader dan karang taruna. Hasil observasi pada aplikasi tercatat 600 data masyarakat yang sudah dientry. Hasil pengukuran menjadi data bagi Puskesmas setempat dan akan ditindaklanjuti. Data juga dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Copyrights © 2021