Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN DIANTARA DUA WAKTU DIALISIS PADA PASIEN HEMODIALISIS DI RSUD KOTA TASIKMALAYA Rosdiana, Ida; Cahyati, Yanti
Media Informasi Vol 11, No 1 (2015): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.928 KB)

Abstract

Penambahan berat badan diantara dua waktu dialisis merupakan salah satu masalah yang sering dialami pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis, yang jika berada pada angka diatas 5% dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang serius. Salah satu penyebab masalah tersebut adalah karena ketidakmampuan pasien dalam melakukan perawatan diri (self care), sehingga diperlukan suatu tindakan educative supportive keperawatan. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan pengaruh edukasi terhadap penambahan berat badan diantara dua waktu dialisis. Desain penelitian menggunakan metode quasi experiment, dengan rancangan pretest and post test group tanpa kelompok kontrol. Jumlah sampel 34 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Responden diberikan edukasi sebanyak 3 sesi dengan materi yang berbeda pada setiap sesinya dan dilakukan observasi berat badan selama dua minggu setelah sesi edukasi berakhir. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rata-rata penambahan berat badan diantara dua waktu dialisis antara sebelum dan setelah dilakukan edukasi (p-value = 0,0001). Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut dan pemberian edukasi secara terprogram kepada pasien hemodialisis. 
GAMBARAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PASIEN STROKE DI RSUD DR. SOEKARDJO TASIKMALAYA Cahyati, Yanti
Media Informasi Vol 14, No 2 (2018): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.639 KB)

Abstract

Pengkajian status kemampuan fungsional pasien stroke sangat penting dilakukan untuk memberikan intervensi sedini mungkin sehingga resiko kecacatan paska stroke dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran kemampuan fungsional pasien stroke. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana pengukuran variabelnya dilakukan satu kali. Variabelnya yaitu umur, jenis kelamin, jenis stroke, admission time, penyakit penyerta, frekuensi serangan, sisi hemiparese dan kemampuan fungsional. Peneliti melakukan penilaian status fungsional pasien stroke menggunakan Bartel Index pada saat hari ke-2 pasien di rawat di rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan pasien stroke rata-rata berusia 54,5 tahun, jenis kelamin sebagian besar laki-laki  65.3%. Responden sebagian besar didiagnosis stroke iskemik sebanyak 69,2%, datang ke rumah sakit lebih dari 6 jam setelah serangan sebanyak 76,9%. Sebagian besar responden 82.7% memiliki penyakit penyerta dan sebagian besar datang ke rumah sakit dengan serangan stroke pertama kali yaitu sebanyak 78.8%. Sebagian besar responden mengalami hemiparese sisi sebelah kiri  sebanyak 59.6%. Sebagian besar responden terkategori dalam ketergantungan sebagian yaitu sebanyak 71.15%. Saran penelitian ini adalah perlunya pengkajian mendalam tentang status fungsional pasien stroke sebagai upaya untuk mencegah ketergantungan total pasien paska stroke dan perlu penerapan intervensi yang tepat untuk mencegah terjadinya ketergatungan total.
FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP KEJADIAN STROKE ULANG Cahyati, Yanti; Rosdiana, Ida
Media Informasi Vol 13, No 1 (2017): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.411 KB)

Abstract

Stroke ulang merupakan bahaya yang mengancam penderita stroke yang dapat berakibat fatal dan mengakibatkan kualitas hidup yang lebih buruk dari serangan pertama. Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya stroke ulang adalah karena pasien tidak mengendalikan factor resiko yang ada (Misbach & Kalim, 2006).Faktor resiko yang diketahui bisa dijadikan dasar untuk mencegah terjadinya stroke berulang (Nurhadi, 2005). Pasien yang pernah mengalami stroke 30% kemungkinan akan mengalami stroke berulang apabila tidak bisa mengendalikan factor resiko stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang factor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian stroke ulang pada pasien stroke di RSUD  Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara jenis kelamin, kadar kolesterol darah, kadar gula darah dan kebiasaan minum kopi dengan kejadian stroke ulang. Saran diberikan kepada perawat dan responden agar selalu memperhatikan factor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya stroke ulang.
UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT MELALUI PEMBENTUKAN TIM PENGGERAK DESA SEHAT PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KOTA TASIKMALAYA Sugiarti, Ida; Soemantri, Iwan; Cahyati, Yanti; Rosdiana, Ida; Cahyati, Ai; Iman, Arief Tarmansyah; Puruhita, Tri Kusuma Agung
Abdimas Galuh Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v3i2.6176

Abstract

Penambahan jumlah kasus Covid-19 berlangsung cepat, terutama gejala muncul pada pasien dengan comorbid yang mengakibatkan kematian. Salah satu comorbid yaitu Penyakit Tidak menular (PTM), diantaranya DM dan Hipertensi. Tingginya kasus PTM, membutuhkan perhatian dan identifikasi sedini mungkin serta penanganan segera agar tidak berakibat fatal. Pemerintah memiliki sumber daya yang terbatas dalam pengelolaan pelayanan kesehatan. Situasi pandemi Covid-19 juga membutuhkan perhatian khusus dan sumber daya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, pentingnya melibatkan partisipasi masyarakat untuk terlibat terutama dalam pencegahan dan deteksi dini melalui pembentukan Tim Penggerak PTM. Metode yang digunakan berupa pelatihan dan pembentukan tim penggerak PTM yang didukung dengan aplikasi Lembur Sehat PTM. Hasil pengabdian kepada masyarakat terdapat peningkatan pengetahuan dari kader dan tim penggerak setelah pelatihan. Rata-rata nilai pre test pada tim penggerak wilayah Tawang yaitu 72,67; sedangkan rata-rata nilai post test yaitu 94,67. Rata-rata nilai pre test pada tim penggerak wilayah Cibeureum yaitu 63,64; sedangkan rata-rata nilai post test yaitu 90,36. Hasil monitoring dan observasi menunjukkan kader melakukan pendataan berupa pengukuran gula darah dan tensi serta mengisi data di aplikasi Lembur Sehat PTM. Jumlah kader yang mengikuti pelatihan sebanyak 60 kader dan karang taruna. Hasil observasi pada aplikasi tercatat 600 data masyarakat yang sudah dientry. Hasil pengukuran menjadi data bagi Puskesmas setempat dan akan ditindaklanjuti. Data juga dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Improving Social Aspects Through Play Therapy in Children with Autism Disorder Sanjaya, Budi; Cahyati, Yanti; Adhe Marsanda, Diva; Putri, Vani Dwi
International Journal of Advanced Multidisciplinary Vol. 2 No. 4 (2024): International Journal of Advanced Multidisciplinary (January-March 2024)
Publisher : Green Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/ijam.v2i4.444

Abstract

Autism is one of the pervasive developmental disorders in which children express behavior that is unable to hold social interactions and as if they live in their world. The prevalence of children with Autism is increasing, and so therapy is needed to return the child to normal. Several studies say that play therapy can improve social aspects in children with Autism. This research is a literature review of 20 articles. Articles were searched through Google Scholar with the keywords play therapy, social elements, and Autism, and 20 articles that met the inclusion and exclusion criteria were selected. The results of a review of 20 articles stated an increase in social aspects in children with Autism through play therapy. There was a correlation from various studies related to the effect of increasing social elements in children with autism disorders through play therapy. There was an increase in social aspects in children with Autism through play therapy.
THE RELATIONSHIP BETWEEN NURSE CARING BEHAVIOR AND ANXIETY LEVEL OF PATIENTS IN THE INTENSIVE CARE UNIT (ICU) : LITERATURE REVIEW CAHYATI, YANTI; Sanjaya, Budi; Rosdiana, Ida; Prakasa, Dimas; Triguna, Yudi; Hidayat, Unang Arifin
Jurnal Keperawatan Malang Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Malang (JKM)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Panti Waluya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36916/jkm.v8i1.207

Abstract

Background: Anxiety often occurs in families who accompany patients during treatment in the ICU. This is because someone treated in the ICU is in a sudden, unplanned state. This causes stressors for patients and their families. Nurse intervention can reduce patient and family stressors by providing good health services and focusing on patient-caring behavior. Purpose: This research can explain the relationship between nurses' caring behavior and the anxiety level of patients and their families in the Intensive Care Unit Method: The method used is a literature review. The procedure for searching and selecting articles was based on Preferred Reporting Items for Systematic Reviews & Meta-Analyses (PRISMA), so four articles were obtained for analysis in the database used in this study, namely Google Scholar, which was limited to publication in the last five years from 2018 to 2023, full-text articles in English. English and Indonesian. Results: The review results of the four articles stated that the analysis of the Univariate and Bivariate statistical tests explained a correlation between respondents' perceptions of nurse caring and the level of anxiety in patients and families with a P value <0.05. Discussion: Nurses providing nursing care are able to provide care with affection, understanding, problem-solving, giving support, giving appreciation, giving attention, and communication which can provide a sense of security and comfort for patients and their families. The existence of sufficient caring behavior from nurses will minimize the incidence of anxiety. Conclusion: There is a relationship between caring behavior and decreased family anxiety in patients treated in the ICU
Pemanfaatan Aplikasi “RIKSA RAGA” dalam Pencegahan dan Penanganan Kegawatdaruratan Penyakit Stroke, Diabetes Mellitus dan Gagal Jantung di Kota Tasikmalaya Cahyati, Yanti; Rosdiana, Ida; Triguna, Yudi; Permana, Ridwan Chandra
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.16006

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu penyakit yang menjadi pusat perhatian di seluruh dunia. Penyakit Tidak Menular ini terus mengalami peningkatan di wilayah kerja Puskesmas Cilembang Kota Tasikmalaya. Diantara penyakit yang banyak ditemukan di masyarakat adalah penyakit stroke, diabetes mellitus dan gagal jantung. Salah satu upaya pencegahan terkait dengan terjadinya peningkatan penderita penyakit tidak menular adalah pengetahuan masyarakat tentang penyakit stroke, diabetes mellitus dan gagal jantung, kemudian dilakukannya skrining kesehatan yang rutin, serta kemampuan masyarakat terutama penderita penyakit stroke, diabetes mellitus, gagal jantung dalam melakukan perawatan mandiri). Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan upaya pencegahan, penanganan kegawatdaruratan dan terapi mandiri pada penderita penyakit stroke, diabetes mellitus dan gagal jantung. Metode yang digunakan yaitu dengan cara melakukan edukasi, membuat dan mensosialisasikan aplikasi “RIKSA RAGA” sebagai aplikasi yang bisa membantu masyarakat dalam mencegah dan menangani kegawatdaruratan penyakit stroke, diabetes mellitus dan gagal jantung secara mandiri. Hasil pengabdian masyarakt ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengelola secara mandiri kasus penyakit Stroke, diabetes mellitus dan gagal jantung melalui pemanfaatan aplikasi “RIKSA RAGA”
The Effectiveness of a Combination of Swallowing Exercises with Benson Relaxation and Aromatherapy on the Swallowing Ability of Stroke Patients Cahyati, Yanti; Ipa, Mara; Rosdiana, Ida
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 7 No 2 (April 2024)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woh.vi.851

Abstract

Stroke patients with dysphagia require proper initial screening so as not to cause severe complications. More optimal efforts are needed to improve swallowing ability to avoid complications. Swallowing exercises combined with Benson Relaxation and Aromatherapy are expected to provide better results in increasing the swallowing ability score of stroke patients with dysphagia. This study aims to determine the effect of the combination of Swallowing Exercise with Benson Relaxation and Aromatherapy on the swallowing ability of stroke patients. This type of research is a quasi-experimental pre and post-test. Researchers intervened in two groups of respondents. One group intervened with a combination of swallowing exercises with Benson relaxation, and one group combined swallowing exercises with aromatherapy. The sampling technique was consecutive sampling. The number of samples was 44 people: 20 people in Intervention Group I and 25 in Intervention Group II. Statistical analysis used a dependent t-test (paired t-test) to test the difference in the average score of swallowing ability before and after the intervention and an independent t-test to test the difference in the average score after the intervention in intervention groups I and II. This research showed a significant difference in the average score of swallowing ability before and after the intervention in the intervention group I and II, and there is no difference in the average score of swallowing ability after the intervention in the intervention group I and II. Swallowing exercise combined with Benson relaxation and aromatherapy can improve the swallowing ability score of dysphagia patients due to stroke.
THE EFFECT OF WARM WATER SOAK HYDROTHERAPY AND PASSIVE ROM EXERCISES ON THE MUSCLE STRENGTH OF STROKE PATIENTS Hasbi Dzikri ZF, Moh; Cahyati, Yanti; Adini, syaukia
Journal of Nursing Culture and Technology Vol. 2 No. 1 (2025): Volume 2 No. 1 2025
Publisher : Rifapublisher.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70049/jnctech.v2i1.21

Abstract

Background: Stroke is characterized by the death of brain tissue, which occurs due to reduced blood and oxygen flow to the brain due to blockage of blood vessels, which causes motor disorders and decreased muscle strength. So, efforts are needed to increase muscle strength with Warm Water Soak Hydrotherapy and Passive ROM Exercises. Objective: This study aims to determine the effect of warm water immersion hydrotherapy and ROM exercises on muscle strength in stroke patients. Method: This research used a pre-experiment, one-group pretest post-test design. Sampling used a purposive sampling technique with a sample size of 20 people. The statistical test used is the paired t-test with a significance of 0.05. Results: There was a difference in the average muscle strength values before and after being given warm water immersion hydrotherapy and passive ROM exercises with a p-value of 0.001. Conclusions: There is an effect of warm water immersion hydrotherapy and passive ROM exercises on muscle strength.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Animasi Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Remaja Putri Cahyati, Yanti; Rosanti, Erna; Februanti, Sofia
Jurnal Keperawatan Malang Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan Malang (JKM)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Panti Waluya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36916/jkm.v9i2.238

Abstract

Background: Adolescence lasts from the age of 10-19 years who have experienced the formation of puberty hormones so that they have an increased risk of developing breast cancer. Breast cancer can be detected by breast self-examination (BSE). However, there are still many adolescents who do not know how to do it, so health education is needed, one of which is through animated videos Purpose: To impact of health education using animated video media on the knowledge and skills of BSE in adolescent girls Methods: This study used a Quasi-Experimental design with a pretest-posttest with a control design. To measure SADARI knowledge and skills using the instrument of the SADARI knowledge questionnaire sheet and the SADARI skill observation sheet. The sample was taken using proportional stratified sampling of 19 respondents for each intervention group and control group. Education about BSE was provided to the intervention group through animated videos and control groups through leaflet media. Statistical analysis was performed using a dependent t-test and an independent t-test with an alpha value of 0.05 Result: There was a significant difference in the average score of knowledge and skills before education in the intervention group using animated video media 57.85 and 47.31 to 79.73 and 73.82 (p-value 0.000 < α 0.05), while for the control group using leaflet media before education 47.31 and 19.17 to 62.31 and 66.95 (p-value 0.000). There was a significant difference in average post-education scores between the two groups with a p-value of 0.000 for knowledge and a p-value of 0.003 for skills Implication: There is an effect of health education using animated video media on adolescent girls' knowledge and skills about self-awareness