The church is in a world that is experiencing various upheavals, including conflicts between groups, both groups based on religion, ethnicity, or class. As part of a social group, the church plays a role in developing dialogue which can have an impact on creating a harmonious life. This study aims to show that developing dialogue which has implications for the harmonization of life is part of Christian mission activities, which makes repentance possible. Through a qualitative approach to literature, using an interpretive descriptive analogy method on the narrative of John 4:1-42, it is concluded, the encounter of Jesus and the Samaritan woman is an analogy of a cross-group dialogic encounter in creating a harmonious life, as an act of Christian mission. AbstrakGereja berada dalam dunia yang sedang mengalami berbagai gejolak, di antaranya konflik antarkelompok, baik kelompok dengan basis agama, suku, atau golongan. Sebagai bagian dari kelompok sosial, gereja berperan untuk mengembangkan dialog yang dapat memberikan dampak pada terciptanya kehidupan yang harmonis. Kajian ini bertujuan untuk menunjukkan, bahwa mengembangkan dialog yang berimplikasi pada harmonisasi kehidupan merupakan bagian dari kegiatan misi Kristen, yang memungkinkan terjadinya pertobatan. Melalui pendekatan kualitatif literatur, dengan menggunakan metode analogi deskriptiif interpretatif atas narasi Yohanes 4:1-42, maka disimpulkan, perjumpaan Yesus dan perempuan Samaria merupakan analogi dari perjumpaan dialogis lintas kelompok dalam menciptakan kehidupan yang harmonis, sebagai tindakan misi Kristen.
Copyrights © 2021