Widyacarya : Jurnal Pendidikan, Agama, dan Budaya
Vol 5, No 2 (2021)

Tradisi Matimpugan Sebagai Akar Pendidikan Integratif Membangun Karakter Teruna-Daha Tenganan Pegringsingan

I Nengah Juliawan (STAHN Mpu Kuturan Singaraja)
Putu Ersa Rahayu Dewi (Unknown)



Article Info

Publish Date
06 Oct 2021

Abstract

AbstrakPelaksanaan proses pendidikan merupakan upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi untuk persaingan di era globalisasi. Pendidikan baik formal maupun informal, adalah sarana untuk pewarisan kebudayaan kepada generasi yang lebih muda agar tradisi kebudayaannya tetap hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Berdasarkan pendidikan integritas memberikan rasa suasana kebatinan dan keutuhan yang berasal dari kualitas seperti kejujuran dan konsistensi karakter. Matimpugan merupakan akar Pendidikan integritas dalam konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan serta konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip yang diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Tradisi Matimpugan merupakan salah satu upacara daur hidup yang terdapat dalam bagian proses Materuna Nyoman yang dilaksanakan oleh remaja di Desa Adat Tenganan Pegringsingan, dimana dalam tradisi ini memberikan makna mendalam sebagai pendidikan yang membentuk karakter pemuda Hindu yang religious. Karya tulis ilmiah ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi dengan cara mencatat setiap data yang diperoleh dari lapangan.Kata Kunci : Pendidikan, Integritas, Matimpugan, Teruna-Daha.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

widyacarya

Publisher

Subject

Education

Description

WIDYACARYA: Jurnal Pendidikan, Agama, dan Budaya [ISSN: 2580-7544] dikelola oleh STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang dapat dijadikan referensi akademis maupun bahan memecahkan berbagai persoalan agama dan budaya yang dewasa ini semakin ...