Media informasi terbesar saat ini adalah internet, dalam internet terdapat sebuah konten berbahaya dan merugikan bagi penggunanya yaitu pornografi. Pornografi dunia maya atau cyber pornography adalah konten yang paling mempengaruhi perilaku seksual remaja, mudahnya aksesibilitas dalam mengakses pornografi di internet sering kali menjadi faktor terbesar perilaku seks pra-nikah pada sehingga menimbulkan sebuah dampak yang lebih buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran aksesibilitas cyber pornography pada remaja di SMA Negeri Jatinangor, menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan total populasi 851 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate random sampling. Total responden penelitian ini adalah 203 orang, menggunakan instrumen berupa kuesioner Aksesibilitas Pornografi dengan nilai uji validitas 0,714 dan uji reliabilitas instrumen r alpha 0,764. Data dikategorikan menjadi aksesibilitas cyber pornography kurang, sedang dan tinggi, selanjutnya dihitung dengan distribusi frekuensi, kemudian dianalisis menggunakan nilai mean. Hasil dari penelitian ini didapatkan data lebih dari setengah responden yakni 148 orang (72,90%) aksesibilitas cyber pornography sedang, 47 orang (23,15%) aksesibilitas cyber pornography tinggi, dan 8 orang (3,94%) dengan aksesibilitas cyber pornography kurang. Dimensi aktivitas menjadi dimensi paling berpengaruh terhadap variabel aksesibilitas cyber pornography dengan nilai mean tertinggi (14,48), berikutnya di susul oleh dimensi rangsangan, kesenangan dan dimensi refleksi.
Copyrights © 2021