ETTISAL Journal of Communication
Vol 5, No 1 (2020): ETTISAL: Journal of Communication

Refleksi Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Hindu Bali Dalam Pengelolaan Lingkungan

AA. Ngr. Eddy Supriyadinata Gorda (Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar)
Devi Kalfika Anggria Wardani (Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar)



Article Info

Publish Date
07 Jun 2020

Abstract

Bali telah berkembang demikian pesat dalam beberapa puluh tahun terakhir. Sektor pariwisata memainkan peranan yang besar dalam mengakselerasi pertumbuhan tersebut. Seiring dengan pesatnya perkembangan tersebut Bali kini tengah “dihantui” oleh berbagai masalah, salah satunya berkaitan dengan lingkungan. Di sisi lain Bali sebenarnya memiliki kekayaan potensi kearifan lokal mengenai etika lingkungan yang mengajarkan bagaimana seharusnya manusia hidup berdampingan dan menjaga kelestarian alamnya. Sayangnya, saat ini nilai-nilai kearifan lokal tersebut menghadapi tantangan terhadap eksistensinya. Merujuk pada kondisi tersebut mengomunikasikan kembali nilai-nilai kearifan lokal menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk memberikan pengetahuan mengenai cara hidup berdampingan dengan alam. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode tinjauan pustaka penulis mengeksplorasi kembali potensi kekayaan intelektual dalam kearifan lokal masyarakat Hindu Bali untuk menghadapi masalah lingkungan yang kini tengah terjadi di Bali. Berdasarkan kajian yang dilakukan dalam kearifan lokal Bali terefleksi sudut pandang ekosentrisme yang kuat dalam memandang lingkungan. Etika  ini tidak hanya menghargai aspek manusiawi, tetapi juga aspek non-manusiawi (tumbuhan, hewan, dan lingkungan supernatural). Manusia dipandang sebagai satu untai jaring yang saling terkait dengan sistem alam. Melalui konsep Tri Hita Karana, kehidupan manusia disatukan dan diidentifikasi dengan alam. Lingkungan yang lestari mencerminkan manusia yang hidup di dalamnya harmonis, begitu pula sebaliknya. Berbagai ritualpun dihadirkan dalam usaha untuk menimbulkan keadaan yang harmonis dan seimbang antara kehidupan manusia dan alam. Nilai-nilai tersebut perlu dikomunikasikan kembali kepadan masyarakat dengan mempertimbangan perubahan landskap komunikasi masyarakat ke arah media digital.AbstractBali has experienced very rapid development in the last few periods. The tourism sector plays a major role in accelerating the growth. Bali is now being "haunted" by complex environmental problems,as a result of tourism development, in addition increasing public awareness and concern for environmental sustainability. On the other hand Bali actually has a wealth of potential local wisdom about environmental ethics, which discusses how humans live side by side and preserve their nature. Unfortunately, todays the values of local wisdom oppose the challenge of its existence. Referring to these conditions re-communicating the values of local wisdom becomes a very important thing to provide knowledge about how to live side by side with nature. Through qualitative approach and literature study, author explores the potential of intellectual property in the local wisdom of the Balinese Hindu community to discuss environmental problems that are currently happening in Bali. In Balinese local wisdom, a strong ecocentric perspective in the environment is reflected. This ethics does not only concern human aspects, but also non-human aspects (plants, animals, and the supernatural environment). Humans are interconnected with natural environment systems. Through the concept of Tri Hita Karana, human life is united and understood with nature. An environment reflects humans who live in harmony, and vice versa. Various rituals were also presented in an effort to present a harmonious and balanced state between human life and nature. These values need to be communicated back to the community by considering changes in the landscape of public communication towards digital media.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

ettisal

Publisher

Subject

Education Social Sciences

Description

ETTISAL Journal of Communication is published by University of Darussalam Gontor in coorporated with ASPIKOM, APJIKI and ISKI. It is published twice in a year every June and December. At March 2016 ETTISAL Journal of Communication registered with P-ISSN serial number 2503-1880, and at December 2017 ...