Yayasan Kanker Indonesia 2007 memaparkan angka kematian kanker serviks terbanyak diantaranya jenis kanker lain dikalangan perempuan. Diperkirakan 52 juta perempuan di Indonesia beresiko terkena kanker serviks, sementara 36 persen perempuan dari seluruh penderita kanker serviks adalah pasien kanker serviks. Terdapat 15.000 kasus baru per tahun dengan kematian 8.000 orang per tahun Kanker Serviks ini dapat muncul pada perempuan usia 35 sampai 55 tahun. Peneltian ini bertujuan untuk diketahuinya faktor risiko alat kontrasepsi dengan kejadian kanker serviks di RSU Anutapura Palu. Desain dalam penelitian ini adalah Survey analitik dengan pendekatan Case Control Study. Adapun jumlah sampel yaitu 48 responden dengan tehnik pengambilan sampel adalah Total populasi. Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis Odds ratio. Hasil uji statistik dengan uji Odds ratio dengan nilai OR= 0,840 yang berarti Kontrasepsi hormonal bukan merupakan faktor risiko terhadap kejadian Kanker Serviks dan Odds ratio dengan nilai OR= 0,439 yang berarti Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) bukan merupakan faktor risiko terhadap kejadian Kanker Serviks. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Alat kontrasepsi hormonal bukan merupakan faktor risiko kejadian Kanker Serviks dan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) bukan merupakan faktor risiko kejadian Kanker Serviks. Saran penelitian ini adalah bagi petugas Rumah Sakit khususnya Poli Keluarga Berencana dan KIA untuk lebih meningkakan penyuluhan tentang Kanker Serviks dan pencegahannya sehingga ibu-ibu maupun wanita secara umumnya untuk deteksi dini kanker serviks
Copyrights © 2018