Tuberculosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacetrium Tuberculosis yang penyebarannya dapat melalui droplet dan menyebabkan orang disekitarnya menjadi riskan tertular. Seiring berjalannya waktu bakteri pada penyakit ini bermutasi menjadi Multiple Drug Resistence tb (MDR-TB) yang menyebabkannya tidak sensitif lagi terhadap obat-obat TBC yang ada, hal inilah yang menimbulkan Re-Emerging Tuberculosis. Re-Emerging Tuberculosis telah menyebar di sejumlah wilayah Asia dan Afrika, dan kemungkinan akan menjadi sebuah pandemi di dunia, oleh sebab itu perlu adanya upaya preventif oleh tenaga kesehatan sebagai garda terdepan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan solusi terkait upaya pencegahan terhadap penyebaran Re-Emerging Tuberculosis. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui kajian literatur terhadap objek yang dikaji. Hasil penelitian yang kami dapatkan menunjukan bahwa upaya preventif yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyebaran Re-Emerging Tuberculosis dapat dilakukan melalui 6 kecakapan yang meliputi, pertama, cakap memberikan obat TBC laten sejak dini bagi anak dibawah umur 5 tahun dan ODHA (Orang Dalam HIV/AIDS). Kedua, cakap melakukan pemantauan rutin dan pengobatan yang tepat terhadap tuberculosis yang rentan obat. Ketiga, cakap melakukan imunisasi vaksin BCG (Bacillus Calmette – Guerin) pada bayi. Keempat, cakap melaksanakan tes tuberkulin secara tepat. Kelima, cakap merawat pasien MDR – TB (Multidrug – Resistant Tuberculosis) untuk mencegah penularan, kematian, serta pengembangan XDR – TB (Extensively Drug Resistant Tuberculosis). Keenam, cakap melakukan kampanye edukasi kesehatan seputar TBC melalui media penyiaran nasional. Penulis menyimpulkan bahwa upaya preventif terhadap ReEmerging Tuberculosis perlu dilakukan oleh seluruh masyarakat, terutama oleh tenaga kesehatan guna mencegah timbulnya kemungkinan terjadinya wabah selanjutnya.
Copyrights © 2020