Kesimpulan dari hasil penelitian, yaitu, Perkembangan paham keagamaan radikal di SMA Negeri 2 Jember, yaitu: Pertama; Hizbut Tahrir Indonesia. Nama-nama siswa yang terdeteksi bergabung dengan ormas HTI, yaitu; Ika Misfah, Uswatun Hasanah, Devi, Lulut, Teguh, Nur Khalimah, Sahna Salfini Husayiroh, dan Mimma. Kedua; Salafi-Wahabi. Nama-nama siswa yang telah terdeteksi bergabung dengan Salafi-Wahabi, yaitu; Bramasta Singgih, Bintang, Rendy, dan Vega Kurnia Garindra. Pola penyebaran paham keagamaan radikal di SMA Negeri 2 Jember, yaitu: Pertama; melalui pengkaderan organisasi. Kedua; melalui masjid yang berhasil dikuasai, diantaranya; Masjid Baiturrohim, Masjid ar-Rahmah, dan juga Masjid al-Muttaqin. Ketiga; melalui penyebaran buletin al-Islam. Keempat; melalui penyebaran buku-buku di perpustakaan agama. Kelima; melalui SMPIT al-Ghazali dan STDI Imam Syafi’i. Keenam; melalui media sosial. Ketujuh; melalui asrama gratis yang ada di jalan Halmahera. Kedelapan; melalui doktrin orang tua. Upaya guru PAI menangkal paham keagamaan radikal di SMA Negeri 2 Jember, yaitu: Pertama; memberikan penjelasan terkait dengan reinterpretasi prinsip Islam rahmatan lil alamin. Kedua; mengedepankan dialog dalam pembelajaran agama Islam berparadigma dialogis-persuasif. Ketiga; revitalisasi dan monitoring Rohis Remas Babussalam. Keempat; penerapan pembelajaran PAI berbasis multikultural. Kelima; deteksi dini paham keagamaan radikal para siswa. Keenam;bekerjasama dengan pihak internal sekolah
Copyrights © 2020