Jembatan Banyumulek di jalur bypass Mataram-Bandara Internasional Lombok memiliki panjang 120 meter terbagi menjadi 3 bentang @ 40 meter. Pondasi jembatan terdiri 4 kelompok tiang pancang diameter 50 centimeter dengan masing-masing kelompok terdiri atas 27 tiang sehingga total 108 tiang. Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko kontraktor dalam pemilihan panjang tiang saat pelaksanaan akibat terbatasnya data tanah yang hanya berupa empat titik borlog. Data yang dikumpulkan berupa data penyelidikan tanah dan data perencanaan jembatan. Data pelaksanaan pekerjaan sejenis diperlukan sebagai pembanding dalam analisis. Identifikasi risiko kerugian kontraktor dilakukan dengan memperhitungkan kemungkinan pemilihan panjang tiang pada rentang 16 - 20m. Pengukuran dan penilaian probabilitas dilakukan melalui expert judgement hasil wawancara para pakar. Pengambilan keputusan berdasarkan minimum risiko dengan Bayesian Theory untuk probabilitas kondisional meliputi Prior Analysis dan Posterior Analysis. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan minimum risiko yang terjadi pada masing-masing panjang tiang 20 m, 19 m, 18 m, 17 m, dan 16 m berturut-turut adalah Rp.115.793, Rp.892.654, Rp.1.268.410, Rp.2.187.331 dan Rp.1.431.105. Risiko minimum terdapat pada pemilihan panjang tiang 20 m sebesar Rp.115.793,- pertiang. Disarankan besarnya risiko kerugian ini diperhitungkan dalam anggaran pelaksanaan. Hasil penelitian membuktikan bahwa metode Bayes dapat digunakan dalam analisis pemilihan panjang tiang dengan minimnya data penyelidikan tanah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016