Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGEMBANGAN KRITERIA ANALISIS RISIKO BAGI DEVELOPER PERUMAHAN DI KOTA MATARAM Rajabi Mubarak; Suryawan Murtiadi; Heri Sulistiyono
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.678 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v1i1.9

Abstract

Persaingan antar developer perumahan tidak dapat dihindari, hal ini membutuhkan pertimbangan yang tepat dalam menjalankan usaha untuk memenangkan pasar. Kurangnya informasi dalam pengambilan keputusan akan menimbulkan risiko yang dapat menimbulkan kegagalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel risiko, variasi keseragaman, faktor-faktor yang berpengaruh dan strategi developer perumahan dalam pengelolaan risikonya serta karakteristik responden dalam menentukan faktor risiko. Survei dilakukan di kota Mataram pada awal tahun 2015. Dari hasil kuesioner, data dianalisis dengan analisis faktor, average index, dan analisis cluster. Penelitian dilakukan terhadap 33 variabel awal risiko developer, didapat 21 variabel yang signifikan terhadap peningkatan risiko. Selanjutnya 21 variabel tersebut dikelompokkan menjadi 7 kelompok faktor risiko dengan keseragaman sebesar  60.855%. 7 kelompok faktor risiko tersebut adalah 1.  Ekonomi dan Biaya, 2. Produktivitas dan Strategi Usaha, 3. Lingkungan dan Kemitraan,  4. Perencanaan,  5. Tenaga Kerja dan Dana, 6. Pemerintah dan Sosial, 7. Teknis Penyelenggaraan Proyek. Berdasarkan karakteristik responden, hasil analisis cluster terbentuk  3 cluster responden dalam menentukan faktor risiko,  yaitu: 1) faktor ekonomi dan biaya,  faktor pemerintah dan sosial, faktor teknis penyelenggaraan  proyek, lingkungan dan kemitraan, 2) faktor tenaga kerja dan dana, faktor lingkungan dan kemitraan, faktor perencanaan,  faktor  produktivitas dan strategi usaha,  faktor ekonomi dan biaya, faktor pemerintah dan sosial, 3) faktor perencanaan. Dari analisis nilai frekuensi risiko dan dampak risiko, didapatkan 2 kriteria risiko yaitu kriteria risiko”tinggi” dan kriteria risiko “sedang”. Berbagai keputusan dalam merespon dan penanganan risiko-risiko tersebut dilakukan berdasarkan karakteristik risikonyaKata kunci: risiko, developer, perumahan, frekuensi, dampak
ANALISIS HUBUNGAN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN TINGKAT KEPADATAN PERMUKIMAN DI KOTA MATARAM Laksmy Fortuna; Suryawan Murtiadi; Jauhar Fajrin
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 1 No. 2 (2015): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v1i2.51

Abstract

Tingkat kepadatan permukiman di Kota Mataram tidak merata. Tingkat kepadatan yang terjadi pada pusat kota sangat tinggi, ini dilihat dari meningkatnya jumlah bangunan permukiman maupun pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan kualitas infrastruktur karena jumlah permukiman tidak diimbangi dengan peningkatan infrastruktur, sedangkan kawasan permukiman di pinggiran kota yang diharapkan menjadi kota baru banyak yang akhirnya gagal karena kurangnya atau bahkan tidak adanya infrastruktur yang mendukung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ketersediaan infrastruktur yang ada pada saat ini dan mengetahui hubungan antara ketersediaan infrastruktur dengan tingkat kepadatan permukiman. Metode pengambilan data adalah dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan untuk menganalisis data, menggunakan analisis jalur yang berguna untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan infrastruktur dengan tingkat kepadatan permukiman. Hasil identifikasi ketersediaan infrastruktur diketahui bahwa untuk ketersediaan infrastruktur pada saat ini masih tidak memperhatikan  tingkat kepadatan permukiman. Dari hasil analisis data diketahui bahwa a) Ketersediaan infrastruktur jalan memiliki korelasi langsung dengan tingkat kepadatan permukiman; b) Ketersediaan infrastruktur sanitasi/ air limbah tidak memiliki korelasi langsung dengan tingkat kepadatan permukiman; c) Ketersediaan infrastruktur persampahan memiliki korelasi langsung  dengan tingkat kepadatan permukiman; d) Ketersediaan infrastruktur drainase memiliki korelasi langsung dengan tingkat kepadatan permukiman.Kata Kunci : Ketersediaan infrastruktur, kepadatan permukiman, analisisjalur Ketersediaan infrastruktur, kepadatan permukiman, analisisjalur
Jaringan Drainase Kawasan Sesela Kecamatan Gunung Sari Rina Septiana; Hermanto Hermanto; Suryawan Murtiadi
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.287 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v6i1.147

Abstract

Sesela area is one of the areas in Gunung Sari district, West Lombok. In this Sesela area, there are puddles or floods that disturb the community, especially those in the area of Jati Sela Village. The purpose of this study was to determine the high rainfall, and the existing canal are still able to accommodate the flood discharge or not. In this study began with data collection namely primary data collection and secondary data collection. Then conduct data analysis, namely hydrological analysis and hydraulic analysis. Based on the results of hidrological analysis, the amaount of rain R2th was 86,298 mm and R5th was 108,642 mm. Based on the results of calculations with a 5 year return period  (R5th) comparison of the results obtained flood discharge is greatest at Griya Praja Asri canal is equal to 1,872 m³sec⁻¹. While the calculation is based on 11 sections hydraulics existing canals, namely Johar Pelita canal, Griya Praja Asri canal, Pesona Raya 1 canal, Perum Elite Rinjani Asri canal, Pesona Raya 2 canal, Ireng Daye canal, Ireng Lauk 2 canal, Pesona Raya 3 canal, Jati Ireng canal, Ireng Lauk 1 canal, and Pesona Raya 4 canal almost all of them can not accommodate flood discharge, causing water overflow or puddles. To overcome the overflow of water that occurs in the canal, redimensions are carried out so that the canals can function optimally.
Karakteristik Marshall pada Campuran Aspal Dingin dengan Asbuton Akibat Dari Penggunaan Aditif Wetfix-BE I Gede Mardawa; Ervina Ahyudanari; Suryawan Murtiadi
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v6i1.149

Abstract

West Nusa Tenggara Province consists of two main islands namely Lombok and Sumbawa. Regency Roads on Lombok Island, especially rural roads, has been severely damaged due to lack of routine maintenance. The types of damage that occur are cracks, small holes, and even large pools that endanger road users. This study aims to obtain a mixture of new materials in order to obtain an easy and fast repair method without reducing the quality during its intended life. In the meantime, repairing with CAD (cold asphalt mixture) requires curing time of 3x24 hours to achieve standard material quality with Marshall Characteristics according to the 2010 Bina Marga Specifications. This study combines CAD using BP (rejuvenating agent) and Wetfix-BE additive to get optimal results without curing process. The BP used is asphalt mixture, kerosene, and bunker oil stirred in a mixing machine into one unit. The results showed the optimum concentration of this mixture was 0.3% wet-be additive, 4.50% BP in CAD with asbuton proportion of 25%. In the fatigue test with a cyclic loading of 100 kPa, the pavement mixture is able to resist a fully loaded truck of 7731 times. In conclusion, this mixture combination is able to speed up the asphalt binding time by making briquettes according to the 2018 Highways Specifications without going through the long curing process.
ANALISIS RISIKO PRESERVASI JALAN SP. TOHPATI – TAMPAK SIRING – ISTANA PRESIDEN, KABUPATEN GIANYAR, PROVINSI BALI I Gusti Ayu Widyantari; Didi Supriadi Agustawijaya; Suryawan Murtiadi
JURNAL SPEKTRAN Vol 6 No 1 (2018): Vol. 6, No. 1, Januari 2018
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.643 KB)

Abstract

Road Preservation Project Sp. Tohpati - Tampak Siring - Presidential Palace, Gianyar Regency is implemented to reduce congestion, to shorten travel time and to smoothen the traffic flow from Denpasar city to Gianyar regency especially to the Presidential Palace. Risks may occur during the construction period of this project. This study aims to identify, analyze, mitigate and allocate risk, so it can be used as a basis for decision-making by related parties to overcome the negative impacts that occur. This research was used qualitative and quantitative methods. Data was collected through a questionnaire survey. Risk was analysieds using quantitative method by identifying the dominant risks. The identified dominant risks obtained were analyzed using the Analitycal Hierarchy Process (AHP) method to rank the dominant risks based on its urgency of treatment. The results showed that 11 (eleven) sources of risk obtained risk acceptability for unacceptable, undesirable, acceptable, and negligible with the percentage of 11.76%, 16.18%, 47.06% and 25.00 respectively %. The results shows that the dominant/major risks covers lack of qualified and competent project workforce resulting in poor job quality, the presence of workers who do not use safety equipment while working, and fatigue due to the large number of work done at night (asphalting work). The rank of priorities based on the greatest weight resulted from AHP analysis includes are project, technical, safety, human, economic and financial risks, and finally political / regulatory risks respectively. Contractor is the party most responsible for the risks that occur.Keywords: Risk, road preservation, SPSS, AHP
PELATIHAN REKAYASA BANGUNAN DAN JALUR EVAKUASI MENGHADAPI BAHAYA KEBAKARAN UNTUK PRAKTISI MUDA DI KOTA MATARAM Jurnal Pepadu; Suryawan Murtiadi; Didi S. Agustawijaya; Akmaluddin Akmaluddin; Ngudiyono Ngudiyono; Ni Nyoman Kencanawati
Jurnal Pepadu Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i2.2291

Abstract

Kebakaran terjadi apabila ada tiga unsur yang bertemu yaitu sumber api (ignition), material yang mudah terbakar (combustible materials) dan oksigen (O2). Kebakaran merupakan bencana yang sering disebabkan oleh kelalaian manusia (human error). Dampak yang ditimbulkannya adalah kerugian harta benda, terhentinya usaha, terhambatnya perekonomian dan bahkan sampai jatuhnya korban jiwa. Data menunjukkan kejadian kebakaran yang menimpa bangunan perumahan dan pemukiman penduduk pada umumnya terbakar habis. Hal ini disebabkan karena bangunan tersebut menggunakan bahan atau elemen yang mudah terbakar. Sedangkan pada bangunan dengan rangka beton masih meninggalkan sisa rangka fisik. Sekalipun gedung atau tempat kerja pada umumnya telah dilindungi asuransi, namun tetap saja langkah pencegahan harus dilakukan. Solusi yang ditawarkan adalah pelatihan bagi masyarakat terutama para praktisi jasa konstruksi untuk melakukan mitigasi secara teratur mulai dari identifikasi, evaluasi, pengukuran dan pengelolaan risiko kebakaran. Metode pendekatan yang dilakukan adalah pelatihan disertai praktek dan teknik presentasi. Identifikasi tingkat kerusakan dan metode perbaikan infrastruktur khususnya bangunan gedung dan perumahan didemonstrasikan. Pelatihan dan evaluasi rambu-rambu jalur evakuasi dilaksanakan dengan tujuan untuk keselamatan seluruh penghuninya. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman dan keterampilan peserta pelatihan tentang tingkat kerusakan infrastruktur. Hasil lainnya adalah mengetahui tata cara perbaikan kerusakan bangunan maupun infrastruktur akibat kebakaran. Peran serta dan pentingnya jalur evakuasi juga dipahami dengan baik. Simulasi dan evaluasi jalur evakuasi dilakukan mulai dari dalam lokasi permukiman menuju tempat aman berupa titik kumpul (assembly point). Dari kegiatan ini disimpulkan bahwa melalui pengaturan yang sistematis dan tindakan yang terprogram dengan baik maka dampak risiko kebakaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
Penerapan Metode Belajar dan Bermain untuk Embinaan dan Pengenalan Fasilitas Keselamatan Jalan Raya Bagi Anak Usia Dini I Wayan Suteja; Suryawan Murtiadi; Rohani; I Gde Putu Warka; IAO Suwati Sideman; Made Mahendra; Hasyim; Salehudin
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 1 (2023): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i1.3674

Abstract

Transportasi secara umum mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat, pembangunan Salah satu permasalahan dalam transportasi adalah kecelakaan lalulintas. Menurut D.A. Colling, 1990 (Dalam Manurung, J.R.H., 2012) kecelakaan diartikan sebagai tiap kejadian yang tidak direncanakan dan tidak terkontrol yang dapat disebabkan oleh manusia, situasi, faktor lingkungan, ataupun kombinasi dari hal hal tersebut yang mengganggu proses kerja dan dapat menimbulkan cidera ataupun tidak, kesakitan, kematian, kerusakan property ataupun kejadian yang tidak diinginkan lainnya, sehingga kecelakaan lalulintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya. Berdasarkan data dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Nusa Tenggara Barat Resor Mataram 2014, terlihat bahwa dari tahun 2015 hingga 2020 kecelakaan dan pelanggaran yang melibatkan sepeda motor cukup tinggi, dengan tingkat falatitas > 500 orang meninggal pertahun, dengan lebih dari 3000 kejadian kecelakaan, yangmana jumlah kecelakaan dan pelanggaran lalulintas yang melibatkan sepeda motor sampai lebih dari 85% (>85%), hal ini memberikan indikasi bahwa ketidak-tertiban dari sikap pengendara sepeda motor di ruas jalan cendrung dapat mengganggu kendaraan lain berpotensi untuk menyebabkan kejadian kecelakaan dan pelanggaran lalulintas meningkat dari tahun ke tahun. Pengendara motor di Kota Mataram dari sejak usia dini sampai mampu mengendarai kendaraan bermotor belum memiliki pemahaman yang baik tentang atacara berlalulintas yang tertib di jalan raya serta berkeselamatan yang tinggi. Pembelajaran pengenalan perangkat keselamatan berlalulintas dijalan raya sejak usia dini adalah suatu bagian yang cukup penting dilakukan, sehingga pada saat mereka besar dan sebagai pengendara atau pengguna sepeda motor dengan usia >17 tahun, mereka sudah memiliki pemahaman berkeselamatan dan kemampuan pengendalian kendaraan secara lebih baik. Pendidikan usia dini sebagai cara penginputan informasi keselamatan lebih awal agar dimasa mendatang mereka lebih siap saat berkendaraan di jalan raya. Metode pemberian pembelajaran atau penyuluhan tentang pengenalan fasilitas keselamatan berlalulintas di jalan raya dan tata cara berlalulintas dijalan, melalui cara bermain sambil belajar, tentu adalah metode efektif dalam penyampaian target capaian yang diharapkan. Namun karena masih usia dini ini , ada sedikit kesulitkan dalam menarik fokus perhatian mereka yang lebih lama. Metode seperti ini untuk anak usia dini harus terus-menerus disampaikan secara berkesinambungan agar potensi pelanggaran dalam berkendaraan dijalan raya yang berdampak pada kecelakaan saat mereka dewasa dapat diminimalisir, sehingga secara tidak langsung terciptanya tertib berlalulintas di wilayah Kota Mataram dapat lebih terwujud.
Pengaruh Ukuran Agregat Kasar dan Rasio Semen Terhadap Pasir Pada Kuat Tekan Pre-Placed Aggregate Concrete Ngudiyono, Ngudiyono; Murtiadi, Suryawan; Kencanawati, Ni Nyoman; Merdana, I Nyoman; Mahmud, Fathmah; Sulistyowati, Tri; Aprilia, Uswatun
Konstruksia Vol 15, No 2 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 15 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.15.2.49-55

Abstract

Pre-placed aggregate concrete (PAC) merupakan beton yang diproduksi dengan cara menempatkan agregat kasar dalam cetakan terlebih dahulu kemudian bahan grouting atau mortar diinjeksikan ke dalam rongga-rongga di antara agregat kasar tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi volume rongga adalah ukuran agregat kasar yang digunakan. Pada penelitian ini telah dikaji pengaruh ukuran agregat kasar dan rasio semen terhadap pasir pada kuat tekan PAC. Penelitian ini menggunakan agregat kasar ukuran 38 mm, 30 mm, dan 20 mm dan sebagai bahan grouting adalah mortar dengan variasi perbandingan semen terhadap pasir (S/P) 2, 1.33, 1, 0.8, 0.67. Benda uji kubus ukuran 5 x 5 x 5 cm sebanyak 15 buah  untuk mengetahui kuat tekan mortar dan benda uji PAC berbentuk kubus ukuran 15 x 15 x 15 cm sebanyak 45 buah dibuat untuk mengetahui kuat tekan PAC. Metode grouting yang digunakan dalam pembuatan benda uji yaitu manual pumping.  Hasil pengujian PAC menunjukkan bahwa nilai kuat tekan tertinggi pada agregat kasar ukuran 38 mm dengan S/P = 2 sebesar 56.32 MPa, sedangkan, kuat tekan terendah pada pada agregat kasar ukuran 20 mm dengan S/P = 0.67 sebesar 34.68 MPa. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan agregat kasar dengan ukuran yang lebih besar dan dengan semen lebih banyak dapat meningkatkan kuat tekan PAC. 
Properties of Concrete Containing Type-C Fly Ash Under Elevated Temperature Kencanawati, Ni Nyoman; Murtiadi, Suryawan; Qomari, Lina Sabrina; Zaki, Ahmad
Semesta Teknika Vol 26, No 2 (2023): NOVEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.v26i2.19732

Abstract

High temperatures affect the properties of the concrete material. The changes generally depend on the quality of the concrete and the content of added ingredients during concrete mixing. This article examines the strength, weight, and visual changes of normal and high-strength concrete with the addition of class C fly ash (FA) under elevated temperature. FA was added as much as 15% by cement weight in each concrete type. The specimens consisted of four types concrete: normal concrete, normal concrete + FA, high-strength concrete, and high-strength concrete + FA. The fire test was carried out after 45 days curing time for 3 hours with variations in combustion temperature of 500ºC and 1000ºC. Visually, the concrete changes color to yellow-white with micro-cracks after being exposed to a temperature of 500ºC, while at 1000ºC, the surfaces of the concrete turns white, and there are larger and more apparent cracks. Furthermore, adding class C FA to high-strength concrete does affect the fire resistance level because it showed almost the same residual compressive strength after exposure to both elevated temperature of 500°C and 1000°C.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHANDALAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG NEGARA DI KOTA MATARAM Roziana, B. Hurul Ismi; Murtiadi, Suryawan; Akmaluddin, Akmaluddin
Teknisia Vol. XX, No. 1, Mei 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

State Buildings are the state assets that have strategic value as a place to process the state administration and serve the public service activities, health and education. Fire in the buildings can cause problems and threats due to a variety of unintended consequences such as loss of life, destruction of buildings, loss of data and other assets that are stored in the buildings. Therefore, the aim of this research is to investigate the relationship between material usage, building designs, detection and fire alarm system, fire extinguishers, fire hydrants and sprinklers, and the reliability of fire protection system of the state buildings in Mataram. A descriptive research method was used in this study. Sixty building sample consisted of 30 simple buildings and 30 non-simple buildings, built from 2009 to 2014, were considered. Samples data obtained were processed using SPSS 18.0 software. The results showed that 91.1% of the fire protection reliability on the state buildings affected by 6 independent variables, namely usage of materials (X1), building design (X2), detection and fire alarm system (X3), fire extinguishers (X4), fire hydrant (X5) and sprinklers (X6). The six independent variables have a significant effect simultaneously showed by F value of 90.339 higher than F table of 2.3966 with a significance value less than 0.05. From the six independent variables only 4 variables have partially significant influence on the fire protection reliability of the state buildings in Mataram that was X1, X2, X3 and X4. This showed by the value of the variables t test were higher than t table of 2.0066 with the significance less than 0.05. Thus, X5 and X6 did not have any partially significant effect on the fire protection reliability of the state buildings in Mataram.
Co-Authors Adi S, I Made Affiano, Vembri Agustawijaya, Didi Supriadi Ahmad Munawar Ahmad Zaki Ahyudanari, Ervina Akmaluddin Akmaluddin Akmaluddin Akmaluddin Anggara, Dani Aprilia, Uswatun ARDIANSYAH ARDIANSYAH Aryanto, Bagus Prabowo Auliyanti, Nurul B. Hurul Ismi Roziana, B. Hurul Ismi Baiq Virgia Srihayati Buan Anshari Buan Anshari Budi Waluyo Dara Oktaviani, Dean Desi Widianty Destiar Ultimaswari A.K Didi S. Agustawijaya Didi Supriadi Agustawijaya Didi Supriyadi Agustawijaya Elsa Dewi Novita Fitri Suryani Handayani, Tety Hariyadi, Hariyadi Haryati, Norma Widya Harzuan, Harzuan Hasyim, Hasyim Heri Sulistiyono Heri Sulistiyono, Heri Hermanto Hermanto Hermanto Hermanto I Gde Putu Warka I Gede Mardawa I Gusti Ayu Widyantari I Ketut Budastra I Wayan Suteja IAO Suwati Sideman Ibrahim Muhammad Abdul Nur Jauhar Fajrin Jurnal Pepadu Karlengie, Pandu Prafitr Jihan Abdu Laksmy Fortuna Made Mahendra Mahendra, Made Mahendra Mahmud, Fathmah Maskimi, Maskimi Merdana, I Nyoman Muhajirah Muhajirah Muhajirah, Muhajirah Muhamad Taqiudin Nanda Kurniawan Ngudiyono Ngudiyono Ngudiyono Ngudiyono Ni Nyoman Kencanawati Ni Nyoman Kencanawati Ni Nyoman Kencanawati Pathurahman, Pathurahman Putra, Pascaghana Jayatri Qomari, Lina Sabrina Rahayu, Purwestri Widhy Rajabi Mubarak Rina Septiana Rofaida, Aryani Rohani Salehudin Sari, Yuliani Budi Permata ST, Budi Hartono Sugiartha, I Wayan Sukendro, Cahyo Suparjo Susdiana Susdiana Syahril Taufik Syahril Taufik Tri Sulistyowati Utomo, M. Daud Widyantari, I Gusti Ayu