Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit yang kompleks dan membutuhkan manajemen terapi yang serius. Kepatuhan menjadi masalah utama dalam pengobatan diabetes melitus tipe 2 tersebut dan dapat berdampak pada komplikasi yang akan sulit ditangani. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap berbagai permasalahan yang mendorong seorang pasien memilih untuk tidak patuh sehingga dapat membantu tenaga kesehatan dalam mencari akar masalah ketidakpatuhan pada penderita diabetes melitus tipe 2. Sebanyak 30 penderita diabetes melitus tipe 2 terbagi atas beberapa golongan kriteria, yaitu komplikasi, usia, dan tingkat kepatuhan. Pemilihan pasien dilakukan menggunakan metode sampling bola salju. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam pada pasien yang dilakukan dengan teknik probing melalui telepon dan observasi langsung sebagai bentuk validasi. Data diolah dengan metode transkrip dan dianalisis secara tematik untuk kemudian diinterpretasikan dalam bentuk pernyataan hasil wawancara. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pasien menggunakan metformin. Hal ini dikarenakan banyak pasien merasa sesuai dengan metformin. Metformin dapat memberikan efek normalisasi gula darah yang diharapkan dengan efek samping ke sistem gastrointestinal yang masih dapat ditolerir. Di sisi lain, terdapat beberapa pasien yang sudah merasa jenuh dengan penggunaan obat secara terus-menerus, mereka ingin segera lepas dari obat. Perbandingan manfaat yang dirasakan ketika meminum obat dan tidak juga turut memotivasi pasien dalam menggunakan obat. Dari berbagai data yang telah dihimpun dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kepatuhan berobat sangat dipengaruhi oleh efek yang diterima pasca penggunaan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021