Jurnal Riset Industri Hasil Hutan
Vol 13, No 2 (2021)

Pengaruh pengawetan pohon berdiri terhadap sifat kimia dan mekanis Bintangur (Callophyllum soulattri) dan Balam (Macaranga conifera (Rch.f. & Zoll) Mull.Arg.)

Dwi Ajias Pramasari (Pusat Penelitian Biomaterial LIPI)
Sonia Somadona (Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau)
Evi Sribudiani (Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau)
Yusup Amin (Pusat Penelitian Biomaterial LIPI)
Didi Tarmadi (Pusat Penelitian Biomaterial LIPI)
Sulaeman Yusuf (Pusat Penelitian Biomaterial LIPI)
Ratih Damayanti (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan)
Djarwanto Djarwanto (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan)
Wa Ode Muliastuty Arsyad (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan)
Esti Rini Satiti (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan)
Syafrinal Syafrinal (Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau)
M. Mardhiansyah (Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2021

Abstract

Teknologi pengawetan kayu dengan metode infus dan bandage-wrapping pada pohon berdiri yang masih hidup merupakan metode baru dalam pengawetan kayu. Metode ini memiliki keunggulan dapat mengawetkan kayu berukuran besar secara mudah. Kayu utuh berukuran besar dibutuhkan untuk bahan baku pembuatan Jalur, yaitu, perahu tradisional khas daerah Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pengawetan kayu pada pohon berdiri terhadap karakteristik kayu, terutama sifat kimia dan sifat mekanisnya. Masing-masing sebanyak dua pohon dari jenis kayu alternatif bahan baku pembuatan Jalur yaitu Bintangur (Callophyllum soulattri Burm.f.) dan Balam (Macaranga conifera (Rch.f. & Zoll) Mull.Arg) diawetkan menggunakan senyawa boron dengan metode infus dan bandage-wrapping. Sebagai kontrol, satu pohon dari masing-masing jenis juga ditebang dan diuji. Sampel kayu yang digunakan dibagi menurut posisi aksial pohon (pangkal, tengah, dan ujung) untuk diamati sifat kimia dan sifat mekanis dengan masing-masing tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi aksial mempengaruhi sifat kimia kayu Balam dan Bintangur secara siginifikan pada kadar lignin (30-36%) dan kadar alfa selulosa (48-52%). Secara umum, sifat mekanis yaitu Modulus of Rupture (MOR) dan Modulus of Elasticity (MOE) meningkat secara signifikan setelah diawetkan, kecuali pada Bintangur untuk metode bandage-wrapping. Hasil analisis sidik ragam dan uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan infus memberikan pengaruh nyata yang positif terhadap sifat kimia dan mekanis kayu Bintangur, sehingga pohon Bintangur yang telah diawetkan menggunakan metode infus dapat direkomendasikan sebagai alternatif bahan baku pembuatan Jalur.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jrihh

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Chemical Engineering, Chemistry & Bioengineering Chemistry Industrial & Manufacturing Engineering Materials Science & Nanotechnology

Description

Jurnal Riset Industri Hasil Hutan (JRIHH) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru. JRIHH terbit 2 (dua) kali setiap tahun pada bulan Juni dan Desember dengan E-ISSN: 2503-0779 dan P-ISSN : 2086-1400. JRIHH fokus pada isu-isu sektor industri yang ...