Penerapan mekanisasi di perkebunan teh sangat penting selain untuk menunjang produktivitas, manajemen mutu dan efisiensi pengelolahan perkebunan teh tetapi juga untuk menjawab tantangan kelangkaan tenaga kerja yang semakin dirasakan terjadi pada perkebunan teh baik di tingkat nasional maupun di tingkat global. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kelangkaan tenaga kerja ialah diterapkannya penggunaan mesin pemetik daun teh tipe 120 merk Ochiai. Perlunya dilakukan analisis kebisingan dan getaran ialah untuk melihat dampak yang diberikan pada mesin terhadap operator bila digunakan menggunakan beban (memetik daun teh) maupun tanpa beban. Pengukuran getaran dilakukan pada 3 sumbu yaitu sumbu x, sumbu y, dan sumbu z dengan 3 kecepatan putaran yang berbeda yaitu 1180 rpm, 3021 rpm, dan 3406,4 rpm. Nilai kecepatan putaran diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan tachometer, adapun pengukuran kebisingan dilakukan dengan 3 tahapan, pertama pengukuran kebisingan pada 3 operator yaitu pada telinga kiri dan telinga kanan pada kecepatan 3406,4 rpm, pengukuran kebisingan pada mesin yaitu pada bagian kiri, kanan, depan, belakang, atas, dan bawah mesin dengan 3 kecepatan putaran berbeda, dan pengukuran kebisingan mesin terhadap operator dengan 2 perlakukan, yaitu dengan memakai beban dan tidak memakai beban. Pengukuran kebisingan dengan tidak memakai beban dilakukan pada 4 sisi mesin yaitu depan, kanan, kiri, dan belakang mesin dengan 5 titik pengukuran tiap sisi. Adapun hasil pengukuran getaran yang diperoleh ialah dibawah batas aman, dan untuk data hasil pengukuran kebisingan yang diperoleh jika dibandingkan dengan standar nilai kebisingan menurut Permenaker No. 13/MEN/2011 dibawah batas aman dan dianjurkan untuk memakai earplug/earmuff yang dapat meredam 20 dB – 25 dB.
Copyrights © 2019