Penjajahan Jepang tidak hanya merugikan dari sisi materil, tetapi juga dari seumber daya alam dan sumber daya manusia. Indonesia dan Korea adalah dua negara yang menjadi korban penjajahan dari Jepang. Jepang saat menjajah mempunyai prinsip istilah belas kasih harus dibuang jauh-jauh. Akibat-akibat daripada penjajahan ini mendapat respon puitik dari kalangan penyair dari Korea juga Indonesia yang dengan semangat dalam memerangi penjajahan yang dilakukan oleh Jepang. Artikel ini membahas bagaimana semangat juang dalam memerangi penjajahan Jepang terhadap Korea dan Indonesia yang terdapat dalam salah satu puisi yang berjudul “Hati” karya Yun Dong Ju dan puisi “Siap-Sedia” karya Chairil Anwar. Untuk meneliti kedua puisi ini menggunakan teori bandingan dan pendekatan mimetik. Sumber data dari penelitian ini adalah puisi “Hati” karya Yun Dong Ju dan puisi “Siap-Sedia” karya Chairil Anwar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan semangat yang mereka kobarkan sebagai bentuk perlawanan kepada jepang melalui dua puisi penyair terkenal dari masing-masing negara dimana dari kedua puisi tersebut menunjukkan bagaimana kekejaman Jepang terhadap dua negara tersebut.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022