Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki hambatan dalam kecerdasan dan mengalami hambatan dalam perilaku adaptif. Subjek penelitian yang bersekolah di SLB-BC YPLAB Banjaran mengalami hambatan perilaku adaptif terutama pada pembelajaran kehidupan sehari-hari. Subjek memiliki hambatan dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-harinya yaitu pada keterampilan memakai pakaian terutama dalam memakai baju berkancing. Subjek membutuhkan suatu teknik untuk meningkatkan kemampuan subjek dalam memakai baju berkancing. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah teknik task analysis. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan teknik Task Analysis dalam peningkatan kemampuan memakai baju berkancing anak tunagrahita ringan kelas IV di SLB-BC YPLAB Banjaran. Metode yang digunakan adalah Single Subject Research dengan desain A-B-A. Data dikumpulkan melalui tes kinerja menggunakan instrumen tes. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif untuk ditampilkan melalui grafik garis sederhana. Penelitian ini dilakukan sebanyak 17 sesi yang terbagi ke dalam tiga kondisi yaitu kondisi baseline-1 (A-1), kondisi intervensi (B), dan kondisi baseline-2 (A-2). Hasil analisis data menunjukan adanya peningkatan kemampuan subjek dalam memakai baju berkancing yang dibuktikan dengan meningkatnya mean level pada setiap kondisi, yaitu pada kondisi baseline-1 (A-1) sebesar 38,46%, kemudian pada kondisi intervensi (B) sebesar 59%, dan pada kondisi baseline-2 (A-2) sebesar 88,46%. Dengan demikian penggunaan teknik task analysis mampu meningkatkan kemampuan memakai baju berkancing pada anak tunagrahita ringan. Sehingga penggunaan teknik task analysis ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengajarkan anak tunagrahita dalam memakai baju berkancing atau program pengembangan diri yang lain.
Copyrights © 2019