Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, agama rupanya bukan lagi menjadi suatu fenomena yang sakral, artinya agama telah bergeser maknanya. Umat manusia tidak lagi merasa tabu untuk menelaah agama dari berbagai perspektif ilmu pengetahuan. Sehingga mulai bermunculan studi agama yang dikaitkan dengan psikologi, sosiologi, antropologi dan lain sebagainya. Clifford Geertz, salah seorang antropolog terkemuka yang mengkaji agama dari sudut pandang antropologi. Pemikiran antropologi agamanya sangat berpengaruh dikalangan ilmuan sosial, terutama di Amerika serikat.[1] Geertz memberikan satu pemikiran yang komperehensif mengenai varian agama di Jawa. Melalui penelitiannya, Geertz menggolongkan varian agama di Jawa menjadi tiga; abangan, santri dan priyayi, yang dipaparkan dalam The Religion of Java.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016