Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Budaya Politik dan Pendidikan Luthfiyah, Luthfiyah
INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan Vol 15 No 3 (2010)
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (899.805 KB) | DOI: 10.24090/insania.v15i3.1554

Abstract

Abstract: The occurrence of various crises in this nation allgedly stems from a crisis of conscience which almost all citizens,espicially entering the stakeholders in this country. Multimendisional crisis this nation will never be solved humanely if no action is carried our systematically and thoroughly. This paper describes how the process of political education in order to strengthen the power of conscience, how good the actual socialized education in political education in society and in educational institutions themselves to be able to restore the essence of the political aspects, and assist the establishment of a civilized nation. Keywords: Culture, Politics, and Education.
REKONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMBUDAYAKAN PERDAMAIAN Ruslan Ruslan; Luthfiyah Luthfiyah
JP : JURNAL PENDIDIKAN Vol 4, No 01 (2020): MARET
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih (INKAFA) Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.899 KB) | DOI: 10.33754/jalie.v4i01.223

Abstract

This article discussed Islamic education studies in cultivated the peace. This article is based on social reality which is complete with conflict and violence that contradictive with Islamic basic doctrine abaout happiness and peacefulness.conflict and violence are not only influenced by one factor, but also they are influenced by multifactor like economy, culture, and politic. Violence is social problem is not hopped appear in human life, including violence by jihad or war in Allah road. Like wise the violence by the J. Galtung, that include with the cultural violence. So, the Islamic education is hoped to be the important element in cultivated the peace. In this contect, the Islamic education can programmed peace education as effort cultivation the peace in all aspect human life.
AGAMA, KONFLIK DAN INTEGRASI DALAM PANDANGAN GEERTZ : Luthfiyah : Luthfiyah
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 14 No 1 (2016): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v14i1.806

Abstract

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, agama rupanya bukan lagi menjadi suatu fenomena yang sakral, artinya agama telah bergeser maknanya. Umat manusia tidak lagi merasa tabu untuk menelaah agama dari berbagai perspektif ilmu pengetahuan. Sehingga mulai bermunculan studi agama yang dikaitkan dengan psikologi, sosiologi, antropologi dan lain sebagainya. Clifford Geertz, salah seorang antropolog terkemuka yang mengkaji agama dari sudut pandang antropologi. Pemikiran antropologi agamanya sangat berpengaruh dikalangan ilmuan sosial, terutama di Amerika serikat.[1] Geertz memberikan satu pemikiran yang komperehensif mengenai varian agama di Jawa. Melalui penelitiannya, Geertz menggolongkan varian agama di Jawa menjadi tiga; abangan, santri dan priyayi, yang dipaparkan dalam The Religion of Java.
Kritik Modernitas Menuju Pencerahan: Perspektif Teori Kritis Mazhab Frankfurt Luthfiyah Luthfiyah
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 2 No 1 (2018): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v2i1.101

Abstract

Sebagai teori kritis, Mazhab Frankfurt bermaksud untuk menciptakan kesadaran kritis masyarakat dengan menyoroti segala gejala dalam hubungan individu dan masyarakat mencakup bidang ekonomi, politik, hukum, agama, seni, social kemasyarakatan dan ilmu pengetahuan. Ini berarti, teori kritis pada hakekatnya hendak menjadi Aufklarung atau Pencerahan. Aufklarung berarti mau membuat cerah, mau menyingkap segala tabir yang menutup kenyataan yang tak manusiawi terhadap kesadaran kita. Teori kritis dalam hubungan ini berbicara tentang selubung menyeluruh yang membutakan kita terhadap kenyataan yang sebenarnya. Semua segi kehidupan masyarakat menimbulkan kesan bahwa semuanya baik adanya. Semua kebutuhan dapat dipuaskan, semuanya efisien, produktif, lancar, dan bermanfaat. Semua kesan semu itu harus dibuka. Sehingga muncullah istilah “totalitas yang ingin di buka”.
Studi Islam Dalam Era Pluralitas Agama dengan Pendekatan Sosiologi Luthfiyah Luthfiyah; Ruslan Ruslan
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 2, No 3 (2018): JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.056 KB) | DOI: 10.36312/jisip.v2i3.660

Abstract

Hubungan antara manusia dan agama merupakan hubungan totalitas. Dalam arti bahwa manusia tidak bisa dipisahkan dengan agama. Namun karena agama yang dianut manusia di dunia ini tidak hanya satu, maka tentu klaim kebenaran (truth claim) masing-masing agama yang dianut akan muncul ke permukaan, dan sangat mudah diduga akan terjadi benturan antar penganut agama. Dalam perspektif sosiologis, agama dipandang sebagai sistem kepercayaan yang diwujudkan dalam perilaku social tertentu. Maka setiap perilaku yang diperankan seseorang akan terkait dengan sistem keyakinan dari ajaran agama yang dianutnya. Hal ini senada dengan hakikat dari pluralism agama yang menuntut adanya keterlibatan aktif dengan kaum agama lain, dalam arti bukan sekedar toleransi, melainkan memahami.Esensi pluralism adalah pengakuan akan kebebasan, perbedaan dan koeksistensi damai (hidup bersama secara damai). Pluralism menurut filsafatnya yang umum merupakan sesuatu yang sifatnya alamiah, suatu hokum universal, pandangan hidup yang legal bahkan rahmat Ilahi. Dengan kata lain, pluralism agama menghendaki setiap pemeluk agama dituntut bukan saja mengakui keberadaan dan hak agama lain, tetapi terlibat dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan tersebut guna tercapainya kerukunan dalam kebhinekaan dan era pluralitas agama.
ANALISIS PERGERAKAN PENDIDIKAN PEREMPUAN SERTA KIPRAH SITI WALIDAH DI AISYIYAH Nurul Izati Mardiah; Luthfiyah Luthfiyah; Anwar Sadat; Ihlas Ihlas; Syahru Ramadhan; Yayuk Kusumawati
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 6 No 1 (2022): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v6i1.779

Abstract

Sebelum Aisyiyah berdiri, dikalangan perempuan muslim Muhammadiyah telah banyak kegiatan yang dilakukan. Yang dipelopori oleh Siti Walidah, istri pendiri Muhammadiyah, telah lama mencita-citakan agar perempuan muslim selain tahu tugasnya sebagai ibu rumah tangga, juga tahu dan paham akan tugas mereka dalam kehidupan bermasyarakat jadi ia juga meminta kepada suaminya. Agar Muhammadiyah menaruh perhatian kepada kaum perempuan dengan memberikan pendidikan dan bimbingan supaya mereka juga mengerti tentang organisasi. Menurut Siti Walidah kaum perempuan juga harus mendapat perhatian sebaik-baiknya karena ia yakin bahwa tanpa ada perempuan perjuangan tidak akan berhasil. Penelitian ini dapat memberikan nilai guna untuk berbagai pihak yaitu: 1. Mendeskripsikan kiprah Siti Walidah tentang pendidikan perempuan. 2. Mendeskripsikan kiprah Siti Walidah dalam memperjuangkan pendidikan di Aisyiyah. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Liberary Research), yaitu penelitian yang dalam pengumpulan datanya menggunakan kitab-kitab, buku-buku, jurnal, dokumen, kamus, majalah, ensiklopedia dan lain sebagainya yang mendukung penelitian ini. Studi naskah yang dilakukan oleh peneliti yaitu naskah pemikiran took dalam hal ini adalah pendidikan perempuan, sifat dari penelitian ini adalah deskripsi analitis, yang coba menyajikan data secara objektif tentang keadaan yang sesungguhnya dan sebenarnya dari objek penelitian untuk kemudian di interpretasikan. Hasil penelitian ini menunujukan bahwa pergerakan yang dilakukan oleh Siti Walidah dalam memperjuangkan pendidikan perempuan1. Mendirikan sebuah gerakan kelompok pengajian atau yang lebih dengan Sopo Tresno. 2. Mengajar kaum perempuan Kauman untuk membaca Al-Qur’an dalam Wadah Wal ‘Ashri. 3. Maghribi School adalah sebuah perkumpulan pengajian khusus untuk perempuan yang dilakukan pada waktu Magrib. Dan kiprah Siti Walidah dalam memperjuangkan pendidikan di Aisyiyah, 1. Menyelenggarakan asrama untuk putri-putri di berbagai daerah 2.Ikut aktif mempelopori pemberantasan buta huruf bagi orang-orang yang telah lanjut usia.3. Menyelenggarakan rumah rumah anak orang miskin dan anak yatim. 4. Menjadi pelopor berdirinya TK ABA di Indonesia.
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN SOAL MODEL PISA BERBASIS PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA: OPTIMALISASI KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DI SEKOLAH MUHAMMADIYAH Muh Fitrah; Ruslan Ruslan; Syarifuddin Syarifuddin; Luthfiyah Luthfiyah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i1.15-28

Abstract

Tujuan dilaksanakannya pengabdian kepada masyarakat ini ialah mengupgrading kemampuan guru matematika dalam menyusun soal model PISA berbasis etnomatematika, membudayakan guru matematika memanfaatkan budaya lokal dalam konteks pembelajaran, serta guru matematika suka dan gembira memilih pendekatan etnomatematika dalam membelajarkan matematika. Berdasarkan uraian diatas, maka dalam hal ini dapat di identikasikan beberapa permasalahan penting, antara lain: Hasil PISA Indonesia tahun 2018 menurun dibandingkan tahun 2015; Kemampuan Matematika siswa masih belum memenuhi kriteria standar kompetensi minimal; Guru berlum terbiasa dengan soal terintegrasi budaya lokal; Guru lebih suka dengan soal yang instan dari buku pegangan guru, dan Terlihat siswa tidak begitu semangat merespon soal-soal yang kompleks. Maka dalam konteks itulah perlu dilakukan “Pendampingan Penyusunan Soal Model PISA Berbasis Pendekatan Etnomatematika”. Kegiatan pengabdian didesain dalam bentuk pelatihan dan pendampingan dengan cara tatap muka, workshop, penugasan terstruktur, dan konsultasi online melalui platform WhatsApp yang ditunjukkan bagi guru-guru matematika di SD Muhamamdiyah Gili Panda Kota Bima dan secara keseluruhannya sebanyak 25 orang. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa guru matematika telah dapat menyusun soal matematika berstandar PISA dengan pendekatan etnomatematika di SD Muhammadiyah Gili Panda Kota Bima dan sampai pada lahirnya soal etnomatematika terintegrasi budaya dan kearifan lokal. Terlepas dari hal itu, bahwa respon guru sangat positif dengan adanya pendampingan sebab sangat memantu dan memudahkan guru matematika dalam membelajarkan matematika dan terlihat porsentase 44%, 50% membantu dan memudahkan guru serta tidak memudahkan sebesar 6%.
MENGURAI KEBEKUAN HUBUNGAN AGAMA DAN SAINS MELALUI PEMAHAMAN SAINTIFIC METHOD PERSPEKTIF IAN G. BARBOUR Luthfiyah Luthfiyah
MUADDIB Jurnal Kependidikan dan Keislaman Vol. 9 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.786 KB) | DOI: 10.24269/muaddib.v1i1.1497

Abstract

The study is begun from discuss about  four typology between religion and science Ian G. Barbour, including with independence, conflict, dialog and integration. Where two first types are related with character each other, while two last types emphasized to seek the similarity and how they can be united each other. Afterwards, in connection religion and science, Barbour emphasized to comprehension to the saintific method. Including with experience and interpretation, interaction between experiment and theory, how the theory is formed and the criteria of its evaluation which empty into the understanding as the purpose of science. In the meantime, there are four ideologies wich considered differently a theory until different in its position. They are positivism, instrumentalism, realism and idealism. As the closing in this study is emphasise the benefit of science to humanity life. 
UPAYA STRATEGIS GURU PAI DALAM MENANGGULANGI KONFLIK ANTAR SISWA SMA NEGERI 1 MADAPANGGA BIMA Ruslan Ruslan; Luthfiyah Luthfiyah; Hai Runnisah
JIE (Journal of Islamic Education) Vol 4 No 2 (2019): JIE (Journal of Islamic Education) Nop
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Bangil in collaboration with Association of Muslim Community in ASEAN (AMCA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.027 KB)

Abstract

This research is answer the causal factor of conflict among students and the strategy of PAI Teacher to ward off that conflict in SMAN 1 Madapangga Bima. This qualitative research is gives expression to the symptom of holistic contextual, begine of collect data and survey about problem in location. Data is collected by observation technic, interview, and documentation. The result is show that the conflict among students SMA is caused of fam ily factor and social background, often consumption of extacy, chose the wrong environment and friends, less of socialization, cannot understanding among students and spring up the small groups among them. While the PAI Teacher efforts to cope with conflict are: give reinforching PAI’s student with planting the tauhid values to student not only in studies process but also in extra curricular programs, reinforching school regulation , visiting home regularly, explain that the conflict impact is bed in life, give the more interest to student by motivation to the more direction and evaluating the students who have the problem in the school.
Reconstruction of Educational Science With Prophetic Paradigm in Faculty of Tarbiyah at IAI Muhammadiyah Bima Ruslan Ruslan; Luthfiyah Luthfiyah
Cendekia: Kependidikan dan Kemasyarakatan Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.887 KB) | DOI: 10.21154/cendekia.v18i2.1998

Abstract

The Tarbiyah Faculty of IAI Muhammadiyah Bima still uses educational science reference books, which nota bene does not contain prophetic elements explicitly. Reference books are students’ reference source to discover their knowledge, enrich the treasure of scholarly, and construct their thinking paradigm. This research aims to develop Educational Science reference by integrating prophetic values. This library research used philosophical and sociological approaches. The data source were educational science books, prophetic books, and others. The results showed that the reconstruction of educational science reference books by prophetic values construct civilized man, educated and well behaved as a humanist. It also optimized students’ critical and creative capacity, delivering the thinking system from the shackles of culture and tradition, class and sex dominations, and eliminating the oppression. Transcendentally construct their inners as God creatures who have to be responsible for themselves, their society, and nature. It has to balance between observable and unobservable matter by developing a method to stop stagnation of scholarly. The goal is to create prophetic students.Fakultas Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima masih menggunakan buku referensi ilmu pendidikan yang notabene tidak mengandung unsur profetik secara eksplisit. Buku referensi merupakan sumber rujukan siswa untuk menemukan ilmunya, memperkaya khazanah keilmuan, dan membangun paradigma berpikirnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan referensi Ilmu Pendidikan dengan mengintegrasikan nilai-nilai profetik. Penelitian pustaka ini menggunakan pendekatan filosofis dan sosiologis. Sumber datanya adalah buku ilmu pendidikan, buku-buku profetik, dan lain-lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rekonstruksi buku referensi ilmu pendidikan dengan nilai-nilai profetik mampu membentuk manusia yang beradab, berpendidikan dan berperilaku baik sebagai manusia. Selain itu, hal tersebut juga mengoptimalkan kapasitas kritis dan kreatif siswa, melahirkan sistem berpikir dari belenggu budaya dan tradisi, dominasi kelas dan jenis kelamin, serta menghilangkan penindasan. Secara transendental, membangun batin mereka sebagai makhluk Tuhan yang harus bertanggung jawab atas diri sendiri, masyarakat, dan alamnya. Hal ini harus mampu menyeimbangkan antara materi yang dapat diamati dan yang tidak dapat diamati dengan mengembangkan metode untuk menghentikan stagnasi ilmiah. Tujuannya adalah untuk menciptakan siswa yang profetik.