cover
Contact Name
Kaharuddin
Contact Email
kaharazzam@gmail.com
Phone
+6285338614311
Journal Mail Official
jurnalkreatifpai2020@gmail.com
Editorial Address
Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah Bima Gedung Lantai III, Jln. Anggrek No. 16 Ranggo NaE Kota Bima NTB, Telp. 0374-44646, Fax. 0373-45267
Location
Kota bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam
Published by IAI Muhammadiyah Bima
ISSN : 02167794     EISSN : 27456447     DOI : -
Kreatif : Jurnal Studi Pemikiran Pendidikan Agama Islam diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima. Jurnal ini memuat kajian-kajian keislaman yang meliputi Studi Pemikiran pendidikan Agama Islam. Terbit dua kali setahun, yaitu bulan Januari dan Juli.
Articles 130 Documents
PENDIDIKAN USIA DINI DALAM PERSPEKTIF HADIS Abdul Munir
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 13 No 1 (2015): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v13i1.71

Abstract

Pendidikan dalam pandangan Islam dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Islam sangat memperhatikan pendidikan. Hal ini tertulis dalam al-Qur’an maupun hadis. Pendidikan dalam Islam diusahakan untuk ditanamkan sejak usia dini. Hadis Rasululah sebagai landasan normatif dalam melaksanakan pendidikan menyiratkan pentingnya pendidikan tauhid dan akhlak sejak dini.
MASJID SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN ISLAM MASA KLASIK Fathurrahman Fathurrahman
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 13 No 1 (2015): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v13i1.72

Abstract

Tumbuh dan berkembangnya lembaga-lembaga pendidikan islam sejak masa klasik hingga masa modern tidak dapat dilepaskan dari sejarah masjid sebagai institusi awal dalam pendidikan islam klasik. Sebagai institusi pertama yang dibangun untuk mendidik umat setelah hijrah ke madinah, nabi menjadikan masjid sebagai basis utama lahirnya peradaban madani. Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah namun juga menjalani fungsi sosial, budaya, politik dan keamanan. Di masjid inilah pendidikan agama dalam bentuk yang paling dasar diberikan dan berkembang menjadi pusat kajian beragam keilmuan Islam dengan pengajar dari para sahabat utama dengan sistem pengajaran halaqah yang berkembang hingga sekarang pada pondok pesantren modern. Pesatnya perkembangan zaman mengakibatkan masjid bertransformasi menjadi madrasah dan mengakibatkan fungsi masjid direduksi menjadi tempat ibadah semata. Upaya mengembalikan fungsi dan peran masjid sebagai pusat peradaban pada masa modern kembali marak dilakukan dengan harapan munculnya peradaban baru yang berbasis pada masjid.
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM Hermawansyah Hermawansyah
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 13 No 1 (2015): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v13i1.73

Abstract

Kondisi pendidikan dewasa ini sangat mencemaskan, semakin berkembangnya zaman semakin membludaknya berbagai macam problem khususnya dalam dunia pendidikan. Seperti tawuran antar pelajar, tawuran antar kampung, peredaran narkoba, seks bebas, korupsi, dan banyak tindak kejahatan lainnya. Tindakan-tindakan amoral tersebut tidak dapat terlepas dari dunia pendidikan. Sebab, paling tidak mereka pernah dididik di sekolah. Fenomena ini menggambarkan kegagalan dunia pendidikan. Oleh karena itu, proses pendidikan harus senantiasa dievaluasi dan diperbaiki. Salah satu upaya perbaikan pendidikan adalah munculnya gagasan mengenai pentingnya pendidikan karakter, gagasan ini muncul karena proses pendidikan selama ini dilakukan belum sepenuhnya berhasil dalam membangun Indonesia yang berkarakter. Sudah saatnya lembaga pendidikan atau sekolah mengambil haluan untuk mengikuti pola, model, dan pendekatan-pendekatan dalam pendidikan yang berbasis nilai-nilai Islam. Islam memandang pendidikan merupakan persoalan pertama dan utama dalam membangun dan memperbaiki kondisi dan karakter umat manusia di muka bumi ini yang tentunya berpedoman pada kebenaran Al-Qur’an dan Sunnatullah. Maka amat pentingnya karakter Rasulullah diutamakan untuk diinternalisasikan karena semakin berkembangnya zaman semakin kurangnya generasi yang menjalankan titah syariat Islam sehingga tidak beristiqomah dan berkeyakinan untuk melakukan sesuatu yang baik untuk diri dan orang lain.
TRADISI PESANTREN DALAM TANTANGAN ARUS GLOBALISASI Muchlis Muchlis
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 13 No 1 (2015): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v13i1.74

Abstract

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan pendidikan itu sendiri. Namun sekarang keberadaan pesantren itu sendiri sudah mulai dihadapkan dengan tantangan berupa perubahan dan dinamika dari kehidupan manusia itu sendiri. Tulisan sederhana ini selain akan menjelaskan tradisi yang dimiliki pesantren, juga akan menjelaskan peran dan fungsi yang dapat dimainkan oleh dunia pesantren, serta perubahan dan dinamika yang terdapat dalam dunia pesantren dalam rangka menjawab tantangan arus globalisasi.
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA Nasrullah Nasrullah
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 13 No 1 (2015): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v13i1.75

Abstract

Degradasi moral anak bangsa yang semakin menyimpang di pelbagai norma kehidupan, baik dari segi agama maupun sosial yang terwujud dalam bentuk perilaku yang anti sosial, dan perbuatan amoral lainnya dikalangan siswa. Untuk itu, pendidikan karakter menjadi sangat penting untuk mendidik siswa agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkunganya. Upaya lembaga pendidikan, guru secara umum dan guru pendidikan agama Islam akan berpengaruh positif terhadap pembentuk karakter siswa, sehingga mereka menjadi manusia yang memiliki karakter yang baik dan berkualitas. Upaya berbentuk dapat berbentuk: Pertama, penerapan nilai-nilai karakter pada siswa telah dilakukan oleh pihak sekolah melalui program kegiatan yang direncanakan, baik bersifat intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, yaitu: (1) melalui kegiatan belajar mengajar dengan memadukan nilai-nilai pendidikan karakter pada setiap mata pelajaran yang diampu oleh para guru; dan (2) melaksanakan program kegiatan, seperti shalat berjamaah, yasinan (al-Qur’an) bersama, lomba ceramah agama (Islam), kepramukaan, dan mengadakan lomba tilawah al-Quran. Kedua, upaya guru pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter peserta didiknya, melalui: (1) kegiatan belajar mengajar di kelas dengan mengkolaborasikannya nilai-nilai pendidikan karakter pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kepada peserta didiknya; (2) kegiatan ekstrakurikuler yang direncanakan seperti: membiasakan peserta didik untuk shalat berjamaah, mengadakan yasinan (al-Qur’an) bersama, mengadakan lomba ceramah agama (Islam), mengadakan kepramukaan, dan mengadakan lomba tilawah al-Quran; dan (3) GPAI membentuk karakter peserta didik menjadi model sebagai teladan untuk mereka dalam hubungan sosial dan interaktifnya.
KAJIAN MENGENAI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENDIDIKAN ISLAM Nursyamsiah Nursyamsiah
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 13 No 1 (2015): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v13i1.76

Abstract

Al-Qur'an mendudukan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah berupa jasmani dan rohani. Al-Qur'an memberi acuan konseptual yang sangat mapan dalam memberi pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani agar manusia berkembang secara wajar dan baik. Al-Qur'an memberi keterangan tentang manusia dari berbagai segi, salah satunya untuk menjawab pertanyaan siapakan manusia itu? Dari ayat-ayat al-Qur’an tersebut, dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk fungsional yang bertanggungjawab. Sumber daya manusia merupakan bagian dari pelaksanaan pendidikan, yang dari semula telah mengarahkan manusia untuk berupaya meningkatkan kualitas hidupnya yang dimulai dari pengembangan budaya kecerdasan. Ini berarti bahwa titik tolaknya adalah pendidikan yang akan mempersiapkan manusia itu menjadi makhluk individual yang bertanggung jawab dan makhluk sosial yang mempunyai rasa kebersamaan dalam mewujudkan kehidupan yang damai, tentram, tertib, dan maju, dimana moral kebaikan (kebenaran, keadilan, dan kasih sayang) dapat ditegakkan sehingga kesejahteraan lahir batin dapat merata dinikmati bersama.
KONSEP DAN IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM INSTITUSI PENDIDIKAN Rafiuddin Rafiuddin
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 13 No 1 (2015): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v13i1.77

Abstract

Objek dari tulisan ini adalah menggali tentang konsep yang berkaitan dengan gaya Kepemimpinan Transformasional dan implementasinya pada Institusi Pendidikan Islam. Metode penulisan berdasarkan analisa permasalahan dari berbagai Instutisi Pendidikan Islam selanjutnya dikaitkan teori-teori terkait. Konsep dasar Gaya Kepemimpinan Transformasional adalah suatu cara untuk mempengaruhi orang lain agar mereka berkeinginan untuk mengikuti dengan cara menggali potensi insani yang dimiliki oleh orang yang dipengaruhi. Dengan demikian, setiap anggota yang bekerja tidak hanya menunjukan kinerja sesuai perintah namun mereka menjadi leader atau pemimpin pada sub yang mereka geluti. Sementara itu, Institusi Pendidikan Islam memiliki persoalan mendasar terkait manajemen dan kepemimpinan yang semakin tertinggal. Oleh sebab demikian, penulis mencoba menganalisa persoalan secara teoritik, bagaimana Gaya Kepemimpinan Transformasional memeiliki andil dan peran dalam mengatasi persoalan berdasarkan empat dimensi yaitu; (a) idealisasi pengaruh, (b) motivasi inspirasional, (c) stimulasi intelektual dan, (d) konsiderasi individual. Hasil analisa dari tulisan ini menunjukan bahwa persoalan Kepemimpinan pada Institusi Pendidikan Islam bisa diatasi dengan cara mengimplemntasi Gaya Kepemimpinan Transformasional. Selanjutnya penulis berharap ada pengkajian yang lebih mendalam oleh penulis-penulis lain tentang objek yang sama dengan mengambil salah satu dari empat dimensi Gaya Kepemimpinan Transformasional.
BIMBINGAN KONSELING DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM Sri Jamilah
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 13 No 1 (2015): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v13i1.78

Abstract

Islam merupakan sumber utama dalam membentuk pribadi seorang muslim yang baik. Dengan berlandasankan Al-Qur’an dan As-Sunnah, Islam mengarahkan dan membimbing manusia ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT dengan membentuk kepribadian yang berakhlak karimah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Nabi diutus oleh Allah untuk membimbing dan mengarahkan manusia kearah kebaikan yang hakiki dan juga sebagai figur konselor yang sangat mumpuni dalam memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan jiwa manusia agar manusia terhindar dari segala sifat-sifat yang negatif. Oleh karena itu, manusia diharapkan dapat saling memberikan bimbingan sesuai dengan kapasitasnya, sekaligus memberikan konseling agar tetap sabar dan tawakkal dalam menghadapi perjalanan kehidupan yang sebenarnya. Dengan pendekatan Islami, maka pelaksanaan konseling akan mengarahkan klien kearah kebenaran dan juga dapat membimbing dan mengarahkan hati, akal dan nafsu manusia untuk menuju kepribadian yang berkhlak karimah yang telah terkristalisasi oleh nilai-nilai ajaran Islam. Dan hal ini perlu diperhatikan oleh seorang guru untuk menunjang kesuksesan pendidikan Islam di sekolah maupun madrasah dalam melaksanakan bimbingan dan konseling untuk mengentaskan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik serta mengarahkannya untuk membentuk insan kamil yang memiliki kepribadian berakhlak karimah.
KONSEP DASAR PENDIDIKAN DALAM AL-QUR’AN Abdul Munir
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 13 No 2 (2015): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v13i2.84

Abstract

Keseluruhan ayat dalam al-Qur’an bermuatan pendidikan; meskipun masih bersifat umum sehingga tidak mudah diaplikasikan dalam praktik pendidikan umat Islam. Oleh karena itu, ayat-ayat tentang pendidikan tersebut, perlu dikaji dengan teliti agar dapat ditangkap makna atau pesannya, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan yang diterapkan adalah pendidikan yang berbasis pada fitrah kemanusiaan dengan tujuan utamanya adalah memelihara pertumbuhan fitrah manusia itu sendiri, mengarahkan perkembangan fitrah menuju kesempurnaan, mengembangkan potensi insani dan melaksanakan usaha tersebut secara bertahap sesuai dengan irama perkembangan anak, dan mengarahkan manusia agar menghambakan dirinya kepada Allah swt.
Hubungan Islam dan Politik di Indonesia Serta Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam Amirullah Amirullah
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 13 No 2 (2015): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v13i2.85

Abstract

Islam tidak bisa dipisahkan dari politik meskipun Islam bukan agama politik. Di Indonesia pertautan antara Islam dan Negara (umat Islam dan kekuasaan) meninggalkan sejarah panjang yang amat melelahkan. Tulisan ini memperlihatkan bahwa kebijakan politik era penjajahan khususnya zaman Belanda sangat diskriminatif dan menyudutkan pendidikan Islam. Pada Orde Lama meskipun dianggap langkah awal bagi perkembangan pendidikan Islam, namun kebijakan pemerintah Orde Lama masih terlihat setengah hati dan kurang menguntungkan pendidikan Islam baik secara kelembagaan maupun kurikulum (mata pelajaran). Hal ini secara tidak langsung merupakan dampak dari hubungan politik umat Islam dan negara (kekuasaan) yang sinis, antagonis dan non kompromi. Tulisan ini menunjukan bahwa pada zaman Orde Baru lah momentum positif bagi eksistensi pendidikan Islam di Indonesia. Kebijakan-kebijakan Pemerintah Orde Baru menjadi babak baru kebangkitan pendidikan Islam di pentas nasional, lahirnya SKB 3 Menteri menjadi awal terintegrasinya pendidikan Islam di dalam sistem pendidikan nasional sehingga berimplikasi pada terjadinya mobilitas sosial dan vertikal siswa-siswa madrasah dan terbukanya peluang anak-anak santri memasuki wilayah pekerjaan pada sektor modern. Hal ini secara tidak langsung merupakan dampak dari hubungaan umat Islam dan negara (kekuasaan) yang bersifat lentur, romantis, inklusif, dan mau berkompromi dengan kekuasaan (negara).

Page 1 of 13 | Total Record : 130