Tujuan penulisan ini hendak menganalisa apa hubungan hukum Allah atau hukum Taurat dengan kasih karunia orang percaya di masa kini. Hukum Allah yang biasa diketahui sebagai Taurat di dalam Kitab Perjanjian Lama sering kali menjadi objek kesalahpahaman dalam relevansinya di kalangan orang percaya di masa kini, sehingga menjadi persoalan tersendiri dikarenakan menurut Kitab Perjanjian Baru, orang yang sudah percaya hidup di bawah kasih karunia dan tidak lagi di bawah hukum Taurat. Pendekatan dalam penulisan ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan literatur research. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah melalui Alkitab dan sumber buku lain, berbagai jurnal, juga melalui dokumen-dokumen yang mempunyai hubungan dengan masalah yang menjadi objek kajian. Hasilnya: Hukum Taurat sebagai Hukum Allah merupakan sekedar cermin bagi setiap orang akan ketidaklayakannya di hadapan Allah karena kondisinya yang berdosa, sehingga dengan demikian menimbulkan kesadaran bahwa setiap orang berdosa membutuhkan kasih karunia Allah untuk memperoleh pembenaran dan kelayakan di hadapan Allah melalui iman kepada pribadi Yesus Kristus. Kesimpulannya, orang percaya di masa kini layak dan benar di hadapan Allah semata-mata oleh karena kasih karunia di dalam Yesus Kristus dan bukan karena ketaatan akan Hukum Taurat.
Copyrights © 2022