Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) dan pemecahan masalah (Probelm Solving) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan desain eksperimen non equivalent group design. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI IIS dengan tiga kelas, dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol yang masing-masing menggunakan metode inkuiri terbimbing, pemecahan masalah, dan metode ceramah. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih efektif dibandingkan dengan metode pemecahan masalah dan ceramah dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Implikasinya adalah peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dapat ditingkatkan melalui penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan pemecahan masalah.
Copyrights © 2021