Penentuan chart datum dengan menggunakan komponen pasang surut dapat digunakan untuk menentukan kedalaman kolam dermaga. Kolam dermaga TPI Palang sering digunakan sebagai tempat tambat labuh kapal perikanan, tetapi sering terjadi kapal tersebut kandas sebelum masuk dermaga. Jenis kapal perikanan yang ada di lokasi kolam dermaga TPI Palang adalah kapal payang dengan draf kapal sedalam 2 m. Kedalaman hasil pengukuran kolam dermaga pada bulan Juli 2017 sebesar 8 m. sedangkan kedalaman berdasarkan peta batimetri sebesar 12 m. Perairan Palang Kabupaten Tuban terdapat di laut utara Jawa Timur merupakan jenis perairan terbuka maka penentuan kedalaman dermaga ditentukan berdasarkan keadaan perairan adalah 1,2 x draf kapal yaitu 2,4 m. Metode metode least square dan metode admiralty digunakan untuk membandingkan metode terbaik dalam perhitungan komponen pasang surut Data pasang surut yang digunakan adalah Agustus 2016- Juli 2017 yang diperoleh dari BIG. Tipe pasang surut Perairan Palang adalah diurnal, dengan nilai F untuk pengolahan dengan admiralty sebesar 5.160 dengan pengolahan least square sebesar 5.167. Koefisian korelasi komponen pasang surut dengan pengolahan admiralty terjadi pada K1-MS4 sebesar 0.792, sedangkan dengan least square terjadi pada K1-M4 sebesar 1,6. Hasil perhitungan komponen pasang surut dari least square digunakan untuk menentukan nilai chart datum. Chart datum IHO (International Hidrographic Organization) yang dijadikan sebagai referensi dasar perhitungan kedalaman kolam dermaga TPI Palang. Hasil menunjukkan bahwa kedalaman yang dibutuhkan perairan Palang dalam kondisi eksisting (8 m) masih membutuhkan pengerukan antara 0,033 - 1, 071 m. Namun untuk memenuhi standar kolam dermaga maka kedalaman yang dibutuhkan sebesar 13,071 m (dari LWS) sampai 13,557 m (dari LLWS) yang berarti pengerukan kolam dermaga antara ± 4.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021