Ketahanan keluarga (Family Resilience) merupakan suatu keadaan yang dimiliki oleh suatu keluarga dalam menghadapi masalah kehidupan sehari-hari. Ketahanan keluarga merupakan salah satu praktik identitas nasional dari suatu negara, sangat penting karena bertujuan mengubah cara berpikir, pandangan dan sikap anggota keluarga satu sama lain. Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan seperti stay at home, WFO, WFH, SFH dan kebijakan ketat yang sesuai protokol WHO. Semuanya tidak akan berhasil dalam pelaksanaannya jika tidak melibatkan keluarga. Untuk itu tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk ketahanan keluarga dalam memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Kota Surabaya sebagai praktik identitas nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif kualitatif, dengan pertimbangan mengungkap permasalahan secara alamiah tanpa campur tangan peneliti. Informan penelitian ini semua orangtua yang bertempat tinggal di Kota Surabaya, dengan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan model Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan ada 3 bentuk ketahanan keluarga yaitu bentuk ketahahan keluarga secara fisik, secara psikis dan secara spiritual. Semuanya dilakukan keluarga sebagai praktik identitas nasional dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kota Surabaya, sebagai wujud tanggungjawab berbangsa dan bernegara.
Copyrights © 2020