Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL TENTANG PANDEMI COVID 19 UNTUK PENDIDIKAN KARAKTER SISWA PADA GURU PPKN SMP DI KOTA SURABAYA Listyaningsih Listyaningsih; Totok Suyanto; Oksiana Jatiningshih; Agus Satmoko; Iman Pasu Purba
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2020): Volume 1 Nomor 3 Tahun 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v1i3.1197

Abstract

Kemampuan dalam menulis bagi guru saat ini merupakan suatu keharusan. Guru profesional tidak hanya menguasai kemampuan dalam pembelajaran sesuai dengan bidangnya, tetapi kemampuan dalam hal menulis karya ilmiah ini juga menjadi suatu tuntutan yang harus dilakukan oleh guru. Bagi guru kegiatan menulis dalam bentuk karya ilmiah dirasakan sebagai hal yang sulit, padahal karya ilmiah yang dihasilkan guru ini diperlukan dalam peningkatan karier dan peningkatan pengetahuan bagi guru. Namun fakta menunjukkan, bahwa kemampuan guru untuk menulis (artikel) masih sangat rendah. Kira-kira hanya 20% yang mau menulis. Alasan guru jarang menulis artikel adalah karena faktor usia, kemampuan untuk menulis artikel rendah dan kesibukan guru dalam hal administratif. Berdasarkan atas fakta tersebut di atas maka PKM ini diarahkan pada upaya meningkatkan kemampuan guru dalam menulis artikel tentang covid 19 dalam rangka pendidikan karakter pada peserta didik SMP kota Surabaya. Dengan melakukan penguatan melalui diskusi dan workshop secara online, kemampuan para Guru yang mengikuti program mengalami peningkatan.
PRAKTIK IDENTITAS NASIONAL MELALUI KETAHANAN KELUARGA DALAM MEMUTUS MATA RANTAI PENYEBARAN COVID-19 DI KOTA SURABAYA Raden Roro Nanik Setyowati; I Made Suwanda; Harmanto Harmanto; Listyaningsih Listyaningsih; M Turhan Yani
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.99 KB) | DOI: 10.26740/jcms.v5n2.p6-12

Abstract

Ketahanan keluarga (Family Resilience) merupakan suatu keadaan yang dimiliki oleh suatu keluarga dalam menghadapi masalah kehidupan sehari-hari. Ketahanan keluarga merupakan salah satu praktik identitas nasional dari suatu negara, sangat penting karena bertujuan mengubah cara berpikir, pandangan dan sikap anggota keluarga satu sama lain. Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan seperti stay at home, WFO, WFH, SFH dan kebijakan ketat yang sesuai protokol WHO. Semuanya tidak akan berhasil dalam pelaksanaannya jika tidak melibatkan keluarga. Untuk itu tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk ketahanan keluarga dalam memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Kota Surabaya sebagai praktik identitas nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif kualitatif, dengan pertimbangan mengungkap permasalahan secara alamiah tanpa campur tangan peneliti. Informan penelitian ini semua orangtua yang bertempat tinggal di Kota Surabaya, dengan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan model Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan ada 3 bentuk ketahanan keluarga yaitu bentuk ketahahan keluarga secara fisik, secara psikis dan secara spiritual. Semuanya dilakukan keluarga sebagai praktik identitas nasional dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kota Surabaya, sebagai wujud tanggungjawab berbangsa dan bernegara.
TINGKAT TOLERANSI DI KELAS INKLUSI SEKOLAH RAMAH ANAK SMP NEGERI 1 TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO Tis'a Nursya'bani; Listyaningsih Listyaningsih
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 9 No 2 (2021): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.606 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat toleransi peserta didik di kelas inklusi SMP Negeri 1 Tulangan, Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik yang menempati kelas inklusi SMP Negeri 1 Tulangan, Sidoarjo sejumlah 124 peserta didik. Sampel yang digunakan dalam penelitian yakni sebanyak 55 peserta didik dari kelas VIII-I, IX-D, IX-I dan IX-K yang diambil secara acak menggunakan teknik Probability: Proportionate Stratified Random Sampling dengan taraf kesalahan 5%. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan angket atau kuisioner melalui google form dan dibagikan secara online kepada responden. Penelitian ini dilandasi oleh teori karakter dari Thomas Lickona yang menyatakan bahwa terdapat tiga komponen pembentuk karakter yang saling berkaitan yakni pengetahuan moral (moral knowing), perasaan moral (moral feeling) dan tindakan moral (moral action). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 78% peserta didik di kelas inklusi SMP Negeri 1 Tulangan memiliki tingkat toleransi dengan kategori tinggi, 22% peserta didik memiliki tingkat toleransi dengan kategori sedang, dan tidak ada peserta didik yang memiliki tingkat toleransi dengan kategori rendah. Sehingga diperoleh rata-rata tingkat toleransi peserta didik di kelas inklusi tergolong kategori tinggi. Kata Kunci: Toleransi, Kelas Inklusi, Peserta Didik. Abstract This study aims to describe the level of tolerance of students in the inclusion class SMP Negeri 1 Tulangan, Sidoarjo. This research uses a quantitative approach with a descriptive design. The population in this study were all 124 students who occupied the inclusion class SMP Negeri 1 Tulangan, Sidoarjo. The sample used in the study was 55 students from classes VIII-I, IX-D, IX-I and IX-K who were taken randomly using the Probability: Proportionate Stratified Random Sampling technique with an error rate of 5%. Data collection techniques are carried out using a questionnaire or questionnaire in the form of google form and distributed online to respondents. This research is based on the character theory of Thomas Lickona which states that there are three interrelated components of character building, namely moral knowing, moral feeling and moral action. The results showed that as many as 78% of students in the inclusion class of SMP Negeri 1 Tulangan had a high tolerance level, 22% of students had a moderate tolerance level, and none of the students had a low tolerance level. So that the average tolerance level of students in the inclusion class is classified as high category. Keywords: Tolerance, Inclusion Class, Students.
TINGKAT PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PEMBELAJARAN DARING PPKN PADA PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 SUKODONO SIDOARJO Lailatul Mukarromah; Listyaningsih Listyaningsih
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 9 No 3 (2021): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.196 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v9n3.p689-703

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran daring PPKn pada peserta didik di SMP Negeri 1 Sukodono Sidoarjo. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VIII-A yang berjumlah 36 anak. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk mengukur pemahaman nilai-nilai Pancasila yang disampaikan kepada peserta didik dalam bentuk google form karena ditengah pandemi Covid-19. Penelitian ini didasarkan pada teori pemrosesan informasi yang dikemukakan oleh Robert Gagne. Dalam pembelajaran daring peserta didik tetap melakukan pemrosesan informasi berdasarkan materi yang diberikan oleh guru, melalui PPT, youtube, google classroom, zoom, dan google meet. Terdapat tiga tahapan dalam teori pemrosesan informasi antara lain register sensorik (sensory register), memori jangka pendek (short term memory), dan memori jangka panjang (long term memory). Selain itu, penelitian ini juga didasarkan pada teori kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget, yaitu tahap operasional formal. Tahap ini cocok untuk peserta didik Sekolah Menengah Pertama yang memiliki rentang usia 12-15 tahun. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata tingkat pemahaman nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran daring PPKn peserta didik di SMP Negeri 1 Sukodono Sidoarjo dengan predikat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan rincian indikator 3.1.1 menjelaskan arti kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia memiliki persentase sebesar 78%, dengan predikat tinggi. Indikator 3.1.2 mendeskripsikan makna Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup mempunyai persentase sebesar 80% dengan predikat tinggi. Indikator 3.1.3 menguraikan pentingnya kedudukan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bernegara memiliki persentase sebesar 82% dengan predikat sangat tinggi. Kata Kunci: Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila, Pembelajaran Daring. This study aims to determine the level of understanding of Pancasila values in online Civics learning for students at SMP Negeri 1 Sukodono Sidoarjo. The type of research conducted was descriptive quantitative. The sampling technique in this study used a simple random sampling technique. The sample used in this study was class VIII-A, totaling 36 students. In this study, the data collection technique used a test to measure the understanding of Pancasila values ​​conveyed to students in the form of a google form because in the midst of the Covid-19 pandemic. This research is based on the information processing theory proposed by Robert Gagne. In online learning, students continue to process information based on the material provided by the teacher through PPT, youtube, google classroom, zoom, and google meet. There are three stages in the theory of information processing, including sensory registers, short term memory, and long term memory. In addition, this research is also based on the cognitive theory proposed by Jean Piaget, namely the formal operational stage. This stage is suitable for junior high school students with an age range of 12-15 years. Based on the results of the research, it is known that the average level of understanding of Pancasila values in online Civics learning for students at SMP Negeri 1 Sukodono Sidoarjo is high. This is evidenced by the details of indicator 3.1.1 explaining the meaning of the position and function of Pancasila for the nation and state, Indonesia has a percentage of 78%, with a high predicate. Indicator 3.1.2 describes the meaning of Pancasila as the basis of the state and the view of life has a percentage of 80% with a high predicate. Indicator 3.1.3 describes the importance of the position and function of Pancasila in the life of the state which has a percentage of 82% with a very high predicate. Keywords: Understanding Pancasila Values, Online Learning.
PERLINDUNGAN PADA PESERTA DIDIK DARI TINDAK KEKERASAN DI SMA NEGERI 2 TRENGGALEK Dining Hanifah Citra Kumala; Listyaningsih Listyaningsih
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 10 No 2 (2022): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.332 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v10n2.p397-411

Abstract

This study aims to determine the forms of violence against students and to determine the impact and protections provided by schools in dealing with cases of violence. The metod used in this research is a qualitative method with a case study design. Collecting data in this study by means of observation and semi structured interviews, as well as informants in this study, namely Counseling Guidance teachers, Child Friendly School team teachers, and also victims of cases of violence. The data analysis technique in this study is data collection, data editor, and data presentation. The results of this study indicate that the form of violence that occurs in schools is physical violence that causes injuries to students who are victims of violence. As for the protection provided by schools against cases of violence that occur, the school coordinates with related agencies, namely the Social Service and the Health Office so that the handling of cases correct. The protection provided by high school 2 Trenggalek is very good, this is evidenced by the completion of this case of violence properly and not detrimental to either party, and of course the school in providing protection is also in accordance with the Law on Child Protection Number 35 of 2014. Even now high school 2 Trenggalek is one of the best examples of school in Trenggalek.It is the duty of every school providing protection to their students so that they are comfortable and safe in the school environment.
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK DALAM LINGKUP RUMAH TANGGA Nurma Arianty Siregar; Listyaningsih Listyaningsih
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 10 No 4 (2022): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.658 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p1022-1037

Abstract

Abstract This study aims to describe how the efforts to prevent and handle violence against women and children in the household sphere by the Social Service for Women's Empowerment and Child Protection in Madiun City in 2019- 2020. The theory used in this study is the theory of crime prevention proposed by G.F Hoefnagels. This research applies a qualitative approach with the type of case study research. Collecting data by conducting in depth interviews with informants observing, direct tracing and supporting data in the form of an annual book on cases of violence against women and children from the Sosial Service for Women’s Empowerment and Child Protection in Madiun City. The results of this study indicate that domestic violence (KDRT) against women and children is a problem that so far has not found a solution. The Social Service for Women’s Empowerment and Child Protection in Madiun City has implemented a number of preventive measure by conducting outreach to groups of adults and children. The purpose of socialization is to provide an overview of danger of domestic violence, so it is hoped that victims or the community can increase their awareness to report acts of domestict violence. Meanwhile, the handling way to against domestic violence did by establishing an Integrated Service Center (PPT) which specifically handles complaints of domestic violence against women and children, through : (1) direct complaints; (2) indirect complaints; (3) outreach; (4) referrals as follow-up handling victims; (5) and monitoring of referred victims. Keywords : prevention, treatment, violence against women, children.
Strategi Sekolah dalam Menginternalisasikan Nilai Karakter Gotong Royong pada Siswa di SMP Negeri 1 Prambon Nganjuk Vivi Mustaghfiroh; Listyaningsih Listyaningsih
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 11 No 1 (2023): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v11n1.p382-397

Abstract

This study aims to describe school strategies, supporting factors, and obstacles in internalizing the value of the gotong royong character in students at SMP Negeri 1 Prambon Nganjuk. This type of research is qualitative with descriptive method. The theory used in this research is Thomas Lickona's theory of character education. The focus of this paper is on the school's strategy in internalizing the value of the gotong royong character, knowing the supporting and inhibiting factors for internalizing the value of the gotong royong character and its solutions. Data collection techniques using observation, guided free interviews, which are a combination of free interviews and guided interviews, and documentation. The results showed that the school strategy in internalizing the value of the gotong royong character in students at SMP Negeri 1 Prambon Nganjuk was carried out through: (1) classroom learning guided by the teaching module, (2) co-curricular activities, (3) exemplary, (4) habituation. Supporting factors in internalizing the value of the gotong royong character in students at SMP Negeri 1 Prambon include: the availability of supporting facilities and infrastructure in internalizing the value of the gotong royong character, the potential of the school, good commitment and motivation from teachers and students, there are school activities that support the internalization of gotong royong. The inhibiting factors for the internalization of the value of the gotong royong character in students at SMP Negeri 1 Prambon include: different student characteristics, lack of student commitment and motivation in doing mutual cooperation, there are still teachers who have low awareness and concern for student character. Keywords: strategy, school, mutual cooperation character values
Penanaman Nilai Karakter Disiplin, Nasionalisme, dan Patriotisme Siswa melalui Ekstrakurikuler Pramuka di SMAN 1 Gedangan Lucky Sha’as Hadiputri; Listyaningsih Listyaningsih
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7222

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang harapan masyarakat Indonesia memahami pendidikan karakter disiplin, nasionalisme, dan patriotisme pada dunia pendidikan melalui ekstrakurikuler pramuka di lingkungan sekolah khususnya SMAN 1 Gedangan, Sidoarjo. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses penanaman nilai karakter disiplin, nasionalisme, dan patriotisme di SMA Negeri 1 Gedangan beserta faktor pendukung dan faktor penghambatnya. Penelitian ini menggunakan teori dari Thomas Lickona. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Pemilihan informan adalah pembina pramuka, penanggung jawab ekstrakurikuler, dan guru bimbingan konseling. Hasil penelitian adalah proses penanaman nilai karakter melalui ekstrakurikuler pramuka seperti pembiasaan apel, pembuatan karya ecoprint, dan pembuatan gantungan pot dari tali. Faktor pendukung proses penanaman nilai karakter disiplin, adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka. Faktor pendukung proses penanaman nilai karakter nasionalisme adalah kerja sama baik yang terjalin oleh skateholder sekolah. Faktor pendukung proses penanaman nilai karakter nasionalisme adalah kreatifitas pembina pramuka. Faktor penghambat proses penanaman nilai karakter disiplin adalah pemberian sanksi pada masa pandemi. Faktor penghambat proses penanaman nilai karakter nasionalisme adalah pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka di masa pandemi. Faktor penghambat proses penanamn nilai karakter patriotisme adalah biaya yang dikeluarkan dalam jumlah banyak.
Strategi Sekolah dalam Melaksanakan Literasi Budaya dan Kewargaan di SMA Negeri 2 Tuban Nanda Artika Putri; Listyaningsih Listyaningsih
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9691

Abstract

Gerakan literasi di SMA Negeri 2 Tuban telah dilaksanakan pada tahun 2019, Dalam melaksanakan literasi budaya dan kewargaan di SMA Negeri 2 Tuban memunculkan tantangan baru bagi sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi yang digunakan oleh sekolah dalam melaksana kan literasi budaya dan kewargaan bagi siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Guru PPKn, Guru Seni Budaya, Guru Prakarya dan empat orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dalam melaksanakan literasi budaya dan kewargaan di SMA Negeri 2 Tuban diantaranya dengan melalui (1) pengintegrasian literasi budaya dan kewargaan melalui kegiatan pembelajaran, (2) kampanye program menulis buku dengan muatan lokal bagi guru dan siswa, (3) meningkatkan minat siswa terhadap budaya melalui kegiatan ekstrakurikuler seni tari dan karawitan, dan (4) kegiatan pembiasaan berbasis budaya sekolah.
Strategi Pembentukan Karakter Kepemimpinan pada Peserta Didik melalui Ekstrakurikuler Pramuka di SMP Negeri 8 Surabaya Kurnia Syafitri; Listyaningsih Listyaningsih
Journal on Education Vol 5 No 2 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i2.1230

Abstract

This study aims to describe strategies for building leadership character in students through the Scout extracurricular at SMP Negeri 8 Surabaya. This study uses a descriptive qualitative research method. The theory used in this research is Thomas Lickona's character education theory. Data collection techniques in this study used in-depth interviews and observation. Informants in this study consisted of school principals, vice principals for student affairs, Scoutmasters and units, and students. The data analysis technique in this study used the Miles and Huberman model which consisted of data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The results obtained in this study indicate that the strategy for building leadership character in students through the Scout extracurricular at SMP Negeri 8 Surabaya is (1) Providing exemplary leadership of Scoutmasters using the among system, (2) Leadership training for students includes character building, team building, and problem solving, (3) Implementation of the team system in Scout extracurricular activities, and (4) Application of rolling leaders in Scout extracurricular activities. Through this strategy, the leadership character according to the teachings of Ki Hajar Dewantara consisting of Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, and Tut Wuri Handayani can be formed in students.